Uji kompetensi, menilai kemampuan teknis dan kesiapan menghadapi situasi lapangan.
Wawancara mendalam, untuk menguji integritas dan etika pelayanan.
Tahapan ini akan diawasi secara langsung oleh tim independen guna mencegah praktik kecurangan atau jual-beli jabatan.
“Kami ingin memastikan hanya mereka yang benar-benar layak, berintegritas, dan siap melayani jemaah haji dengan sepenuh hati,” ujar Gus Irfan.
Pelatihan Intensif dan Simulasi Lapangan
Bagi peserta yang lolos seleksi, Kemenhaj telah menyiapkan bimbingan teknis (bimtek) pada Januari hingga Februari 2026.
Pelatihan tersebut akan mencakup kedisiplinan, peningkatan kemampuan berbahasa Arab, hingga simulasi langsung pelayanan jemaah di lapangan.
Petugas juga akan dilatih menghadapi situasi darurat, mulai dari evakuasi medis, kehilangan jemaah, hingga menghadapi suhu ekstrem di Tanah Suci.
“Petugas haji bukan hanya bekerja dengan tangan, tetapi juga dengan hati. Mereka harus menjadi pelindung, pendamping, sekaligus sahabat bagi para jemaah,” tutur Gus Irfan.
Dua Maskapai Resmi Ditetapkan
Dalam kesempatan yang sama, Kemenhaj juga mengumumkan dua maskapai resmi untuk Haji 2026:
-
Garuda Indonesia akan melayani sekitar 102.502 jemaah dari 10 embarkasi.
-
Saudia Arabian Airlines akan mengangkut sekitar 101.860 jemaah dari 6 embarkasi.
Total 204.362 jemaah dan petugas akan diterbangkan melalui 525 kloter dari 14 embarkasi di seluruh Indonesia.
Jadwal Haji 2026 Sudah Disusun
Kemenhaj RI turut merilis Rencana Perjalanan Ibadah Haji (RPH) 1447 H/2026 M, yang akan dimulai 21 April 2026 (4 Zulqa’dah 1447 H).
Gelombang pertama jemaah dijadwalkan berangkat ke Madinah pada 22 April 2026, sementara gelombang kedua akan langsung menuju Makkah pada 7 Mei 2026.