Sinata.id – Dua pria asal Pakistan yang baru saja menginjakkan kaki di terminal kedatangan internasional langsung mendapat sambutan tak terduga di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara. Sambutan datang bukan dari petugas bandara, melainkan dari sistem keamanan global.
Dalam hitungan menit, status mereka terbongkar sebagai buronan internasional yang terdaftar di database Interpol.
Petugas Imigrasi Kelas I Khusus Medan pun tak tinggal diam.
Ketika pemeriksaan rutin dilakukan, sistem mendeteksi kejanggalan pada dokumen perjalanan dua warga negara Pakistan berinisial SA dan GA.
Baca Juga: Pegawai BPOM Batam Ditemukan Tewas di Hotel Mewah
Nama keduanya muncul dalam daftar pengawasan Interpol, menandai mereka sebagai individu berisiko tinggi.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan, Uray Avian, menjelaskan bahwa proses pemeriksaan berlangsung sesuai protokol internasional.
Begitu sistem mencurigai identitas kedua orang tersebut, petugas langsung melibatkan Asisten Pengawas dan Pengawas Tempat Pemeriksaan Imigrasi untuk pemeriksaan lanjutan.
“Ini bagian dari upaya preventif kami untuk memastikan setiap orang yang masuk ke wilayah Indonesia benar-benar bersih secara hukum,” tegas Uray.
Langkah cepat itu terbukti krusial. Verifikasi lebih lanjut melalui hotline Interpol membenarkan dugaan awal, SA dan GA bukan pelancong biasa, melainkan buronan internasional dengan catatan kejahatan berat.
Investigasi internal kemudian mengungkap fakta bahwa SA diduga kuat terlibat dalam jaringan terorisme internasional yang selama ini menjadi perhatian banyak negara.