Sinata.id – Aksi brutal geng motor kembali menorehkan luka bagi warga Kota Medan. Kali ini, tiga anggota geng yang dikenal dengan nama kelompok K3 dan TGM harus berurusan dengan hukum setelah terlibat bentrokan maut di Jalan Padang, yang menewaskan satu orang warga tak berdosa.
Peristiwa berdarah itu menjadi sorotan utama dalam konferensi pers Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak, Sabtu (25/10/2025).
Di hadapan media dan jajaran kepolisian, ia mengungkap bahwa pengungkapan kasus geng motor ini merupakan bagian dari operasi besar selama 15 hari, yang berhasil membongkar 103 kasus kejahatan di Kota Medan.
Baca Juga: Komplotan Begal Medan Ternyata Dibiayai Uang Sabu!
Namun dari semua kasus itu, aksi kekerasan geng motor menjadi perhatian khusus.
“Korban bukan anggota geng. Ia hanya kebetulan berada di lokasi ketika bentrokan pecah. Sayangnya, luka sabetan di dada menembus jantung hingga korban tak tertolong,” ungkap Kombes Calvijn.
Pelaku Dikejar hingga ke Tangerang
Tiga tersangka akhirnya berhasil diamankan, salah satunya sempat kabur ke Tangerang untuk menghindari kejaran polisi.
Dua pelaku lainnya masih di bawah umur, memperlihatkan betapa geng motor kini merambah hingga kalangan remaja.
Dari tangan mereka, polisi menyita lima bilah senjata tajam, termasuk celurit yang digunakan saat bentrokan.
Selain itu, pakaian dan atribut yang dikenakan saat kejadian turut dijadikan barang bukti.
Dalam operasi yang sama, jajaran Polrestabes Medan juga mengungkap puluhan kasus lain, mulai dari begal, rayap besi, hingga peredaran narkoba.
Total 147 tersangka diamankan hanya dalam waktu dua minggu.
Banyak di antara mereka diketahui beraksi dalam kondisi terpengaruh narkoba, termasuk beberapa anggota geng motor yang melakukan kekerasan karena efek sabu.