Brussel, Sinata.id – Penampakan sejumlah drone tak dikenal di wilayah udara Belgia memicu penutupan darurat Bandara Liege dan Brussels. Pemerintah Inggris kemudian mengirim bantuan militer ke Belgia, untuk penyelidikan awal.
Penutupan bandara -termasuk Bandara Liege yang menjadi pusat kargo terbesar di Eropa- terjadi setelah drone tak dikenal wara wiri di sekitar pangkalan militer Amerika Serikat di Belgia yang menyimpan senjata nuklir.
Operasional bandara baru dibuka kembali setelah dihentikan sekitar 30 menit. Kepala Staf Angkatan Udara Inggris, Marsekal Richard Knighton, menyatakan bahwa pengerahan pasukan Inggris dilakukan atas permintaan otoritas Belgia untuk membantu menyelidiki dan mengatasi gangguan itu.
Namun, ia tidak memberikan rincian tentang jumlah personel atau jenis peralatan yang dikirim. Knighton menyatakan sumber drone tersebut masih belum diketahui, baik oleh Inggris maupun Belgia.
Menteri Pertahanan Belgia, Theo Francken, menduga insiden-insiden ini merupakan bagian dari operasi mata-mata yang terorganisir, bukan tindakan amatir.
Meski Rusia sempat dituduh terlibat dalam kasus serupa di Eropa, pemerintah Belgia belum mengonfirmasi siapa operator drone tersebut, sementara Rusia membantah keterlibatan dalam insiden ini.
Gangguan akibat penampakan drone ini bukan kali pertama di Eropa, di mana sejak September 2025 sejumlah negara melaporkan kejadian serupa di dekat bandara dan fasilitas militer, termasuk Denmark, Jerman, dan Norwegia.
Insiden-insiden ini memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik Rusia-Ukraina ke kawasan perbatasan Eropa. (*)