Sinata.id – Badai kembar yang dipicu dua siklon langka, Siklon Senyar dan Siklon Ditwah, menghantam kawasan Asia dan menewaskan lebih dari 900 orang hanya dalam beberapa hari, sementara ratusan lainnya masih belum ditemukan akibat banjir bandang, longsor, dan kerusakan luas yang melumpuhkan Indonesia, Thailand, Sri Lanka, Malaysia, hingga India.
Gelombang bencana hidrometeorologi kembali menghantam kawasan Asia dengan kekuatan yang belum pernah terlihat dalam puluhan tahun.
Dalam waktu kurang dari sepekan, lebih dari 900 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara ratusan lainnya belum ditemukan.
Hujan ekstrem tanpa jeda memicu banjir bandang, tanah longsor, hingga melumpuhkan akses vital di berbagai negara.
Siklon Senyar, fenomena yang amat jarang terjadi di kawasan Selat Malaka, menggulung tiga negara sekaligus, yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Lebih dari empat juta warga terdampak, mayoritas di Thailand selatan dan wilayah barat Indonesia.
Baca Juga: Ribuan WNI Nekat ke Kamboja Demi Gaji Tinggi, Meski Banyak yang Pulang Tinggal Nama
Indonesia menjadi yang paling terpukul.
Data terbaru BNPB menunjukkan 442 korban meninggal, melonjak drastis dari laporan sebelumnya.
Selain itu, 279 warga dilaporkan masih hilang, serta 80.000 jiwa lebih mengungsi.
Dari Tiga provinsi di Sumatera, Sumatra barat mengalami kerusakan terparah.
Warga menggambarkan detik-detik ketika banjir menerjang seperti “tembok air” yang menabrak rumah mereka.
“Air langsung menerobos masuk, kami hanya bisa lari. Saat kembali, rumah saya sudah rata,” tutur Afrianti, pengungsi asal Padang, Senin (1/12/2025).
Keterlambatan distribusi bantuan memicu tindakan putus asa.
Aparat mengonfirmasi adanya aksi penjarahan pangan, air minum, hingga obat-obatan.