Sinata.id – Rencana pemekaran wilayah kembali menjadi topik hangat di Sumatera Barat (Sumbar). Setidaknya enam daerah kini masuk dalam kajian sebagai calon kota baru.
Isu tersebut tidak hanya berkaitan dengan status administratif, melainkan juga menjadi harapan baru untuk pemerataan pembangunan, peningkatan layanan publik, hingga lahirnya pusat pertumbuhan ekonomi di Ranah Minang.
Berikut daftar wilayah di Sumatera Barat yang dipertimbangkan menjadi kota baru, dikutip Sinata.id, Senin (25/8/2026):
1. Painan (Kabupaten Pesisir Selatan)
Painan, yang saat ini menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan, masuk dalam radar calon daerah otonom baru. Terletak di Kecamatan IV Jurai dan dapat dijangkau melalui jalur lintas barat Sumatra, kota ini memiliki sejarah panjang.
Catatan sejarah menyebut, sejak abad ke-16 Painan telah menjadi pusat interaksi penting, termasuk lahirnya Perjanjian Painan pada 1663 yang membuka jalan bagi Belanda membangun kantor dagang di Pulau Cingkuak. Daerah ini juga dikenal dengan bentang alamnya, mulai dari Teluk Painan yang tenang, Pantai Carocok, hingga bukit Langkisau yang menjadi ikon wisata.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 ribu jiwa serta fasilitas pendidikan, kesehatan, dan perbankan yang memadai, Painan dipandang memiliki modal kuat. Namun, syarat pemekaran menuntut perpindahan ibu kota kabupaten ke wilayah lain, sehingga keputusan ini dinilai tidak sederhana.
2. Batusangkar (Kabupaten Tanah Datar)
Batusangkar, yang berada di jantung Kabupaten Tanah Datar, juga masuk dalam kajian. Kota ini memiliki sejarah sebagai pusat pemerintahan kolonial Belanda dengan benteng Fort van der Capellen yang berdiri sejak 1820-an.
Kini Batusangkar dikenal sebagai kota budaya dan pendidikan, dengan berbagai fasilitas publik yang relatif lengkap. Kehadiran Gedung Indo Jolito, Gedung Nasional Maharajo Dirajo, hingga RSUD M.A. Hanafiah menjadi penopang layanan masyarakat.
Berjarak sekitar 100 kilometer dari Padang, Batusangkar dihuni lebih dari 130 ribu penduduk. Selain itu, daya tarik wisata Danau Singkarak yang berlokasi tak jauh dari kota menjadi potensi ekonomi tambahan.
3. Simpang Ampek (Kabupaten Pasaman Barat)
Simpang Ampek, yang kini menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Pasaman Barat, berstatus sebagai daerah hasil pemekaran pada 2003. Dengan luas wilayah 3.864 km² dan jumlah penduduk hampir 450 ribu jiwa, kawasan ini berkembang sebagai pusat aktivitas ekonomi di utara Sumbar.
Topografi daerah yang relatif datar memudahkan pengembangan infrastruktur. Simpang Ampek sendiri dihuni lebih dari 147 ribu jiwa, jumlah yang dinilai cukup untuk memenuhi syarat administratif pemekaran.
4. Lubuk Basung (Kabupaten Agam)
Lubuk Basung, ibu kota Kabupaten Agam, juga masuk daftar kandidat. Kota ini resmi ditetapkan sebagai pusat pemerintahan pada 1998 setelah sebelumnya berada di Bukittinggi.
Secara geografis, Agam memiliki panorama alam yang menonjol, mulai dari Gunung Marapi dan Gunung Singgalang, hingga Danau Maninjau yang terkenal. Dengan penduduk lebih dari 530 ribu jiwa, kawasan ini menjadi salah satu daerah dengan basis populasi terbesar di Sumbar.
Lubuk Basung dinilai potensial menjadi kota baru karena tata ruang yang cukup tertata dan fasilitas publik yang memadai. Jika digabung dengan kecamatan sekitar, persyaratan jumlah penduduk untuk pemekaran diperkirakan dapat terpenuhi.
5. Pulau Punjung (Kabupaten Dharmasraya)
Pulau Punjung, pusat pemerintahan Kabupaten Dharmasraya, terletak di jalur lintas Sumatra. Kawasan ini memiliki nilai sejarah karena pernah menjadi pusat Kerajaan Malayapura pada abad ke-13.
Seiring perkembangan, Dharmasraya yang berdiri sejak 2003 kini berkembang pesat dengan Pulau Punjung sebagai simpul administrasi, perdagangan, dan jasa. Dengan luas wilayah sekitar 3.000 km² serta posisi strategis, kawasan ini dianggap layak naik status menjadi kota mandiri.
6. Daerah Kandidat Lain
Selain lima wilayah tersebut, sejumlah daerah lain juga masuk dalam kajian meski masih dalam tahap awal. Pemerintah daerah bersama tim kajian tengah menimbang potensi serta kesiapan administratif masing-masing calon. (A46)