Oleh: Pdt Mis.Ev. Daniel Pardede, SH.MH
Dalam renungan “Sarapan Pagi Kristen” yang disiarkan melalui YouTube Prison Hospital Crusade – Daniel Pardede Ministry, diambil dari Wahyu 3:1–6, Tuhan Yesus menegur jemaat di Sardis:
“Barang siapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.”
Pesan kepada jemaat di Sardis ini menggambarkan keadaan banyak orang Kristen yang terlihat hidup secara lahiriah, tetapi mati secara rohani. Ada tiga hal penting yang dapat direnungkan dari bagian ini:
1. Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati.
2. Tidak satu pun pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku;
3. Engkau telah mendengar Firman itu, turutilah dan bertobatlah.
1. Hidup Tetapi Mati
Rasul Paulus mengingatkan dalam 1 Timotius 5:6,
“Tetapi seorang janda yang hidupnya mewah dan berlebih-lebihan, ia sudah mati selagi hidup.”
Banyak orang di dunia ini tampak hidup—aktif, sukses, dan populer—namun secara rohani mereka mati. Mereka hidup tanpa takut akan Tuhan, kehilangan arah, dan tidak lagi memiliki hubungan pribadi dengan Sang Pencipta. Inilah yang disebut “mayat hidup”: tubuhnya bergerak, tetapi rohnya kering.
2. Pekerjaan yang Tidak Sempurna di Hadapan Allah
Tuhan berkata, “Tidak satu pun pekerjaanmu Aku dapati sempurna.”
Yang dimaksud bukan soal kualitas teknis, melainkan kualitas rohani dari setiap pekerjaan — apakah pekerjaan itu memuliakan Tuhan atau justru menjauhkan kita dari-Nya.
Belajarlah dari cara Tuhan bekerja dalam penciptaan dunia. Setiap kali Allah menyelesaikan ciptaan-Nya, Ia melihat bahwa semuanya “sungguh amat baik” (Kejadian 1:31).
Pekerjaan yang sempurna adalah pekerjaan yang dilakukan dengan hati yang takut akan Tuhan dan menghasilkan kebaikan bagi sesama.
3. Turutilah dan Bertobatlah
Yesus berkata, “Turutilah itu dan bertobatlah.”
Artinya, kembalilah kepada jalan Tuhan, tinggalkan pekerjaan yang jahat dan tidak memuliakan nama-Nya.
Jangan lagi terlibat dalam narkoba, perjudian, perdagangan manusia, korupsi, dan penipuan.
Semua bentuk kejahatan yang menghalalkan segala cara demi keuntungan pribadi harus ditinggalkan.
Setiap orang percaya dipanggil untuk bekerja jujur, adil, dan penuh tanggung jawab.
Melakukan pekerjaan dengan kualitas rendah demi keuntungan lebih besar adalah bentuk penipuan dan dosa di hadapan Tuhan.
Lakukanlah Segala Sesuatu dengan Takut Akan Tuhan
Bekerjalah dengan takut akan Tuhan, sebab itulah kunci agar setiap pekerjaan menjadi sempurna dan berkenan di hadapan-Nya.
Seperti Allah menciptakan dunia dengan sempurna dan berkata, “Sungguh amat baik,” demikian pula hendaknya setiap anak Tuhan melakukan pekerjaannya dengan hati yang tulus dan hasil yang terbaik.
“Segala sesuatu yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” — Kolose 3:23
Shalom. (A27)