Sinata.id – Bank Sentral India (RBI) akhirnya menarik tuas pelonggaran moneternya. Untuk pertama kalinya dalam enam bulan, suku bunga acuan resmi dipangkas, menjadi sinyal kuat bahwa otoritas moneter Negeri Bollywood siap membuka ruang pertumbuhan lebih lebar di tengah tekanan global dan gejolak nilai tukar.
Dalam rapat yang disiarkan secara nasional pada Jumat siang, Komite Kebijakan Moneter yang beranggotakan enam orang menyetujui pemotongan 25 basis poin, menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,25 persen.
Keputusan bulat itu jatuh di tengah situasi ekonomi yang oleh Gubernur Bank Sentral India, Sanjay Malhotra, disebut sebagai “periode Goldilocks langka”, ketika inflasi berada di titik terendah sejarah sementara laju ekonomi terus menanjak di atas 8 persen.
“Dengan prospek inflasi yang makin jinak, baik headline maupun inti, kami memiliki cukup ruang untuk menjaga laju ekonomi tetap kencang,” ujar Malhotra dalam pidato yang dikutip pada Jumat (5/12/2025).
Baca Juga: Shell Resmi Serap Base Fuel Pertamina, Kembali Berjualan Bensin pada Akhir November 2025
Namun keputusan tersebut bukan tanpa beban. Di balik meja rapat, para pengambil kebijakan menghadapi dilema, yakni pertumbuhan ekonomi India yang sedang melaju kencang berhadapan dengan realitas pahit pelemahan rupee yang sempat menembus rekor terendah hanya beberapa hari sebelumnya.
Mata uang India itu telah anjlok hampir 5 persen sepanjang tahun, menempatkannya sebagai mata uang berkinerja terburuk di Asia.
Tekanan ini dipicu merosotnya ekspor pascapemberlakuan tarif 50 persen oleh Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang asal India.
Sinyal pemangkasan suku bunga segera memicu volatilitas di pasar keuangan.
Rupee sempat jungkir balik, bergerak naik-turun sebelum akhirnya menguat tipis 0,1 persen ke level 89,8875 per dolar AS pada siang hari.
Sementara itu, obligasi pemerintah tenor 10 tahun melonjak, mendorong yield turun hingga 6 basis poin ke 6,45 persen.
Pelaku pasar merespons positif langkah RBI yang mengumumkan injeksi likuiditas sekitar US$16 miliar melalui pembelian obligasi dan operasi valuta asing.
Tekanan inflasi yang mereda menjadi alasan utama keberanian RBI memotong bunga.
Inflasi India pada Oktober turun drastis ke 0,25 persen, jauh di bawah target 4 persen. Bank sentral pun langsung menyesuaikan proyeksi inflasinya untuk tahun fiskal hingga Maret menjadi 2 persen, dari 2,6 persen sebelumnya.
Pilihan Editor: Korban Tewas Banjir-Longsor Sumatera Tembus 893 Jiwa, Ratusan Masih Hilang