Jakarta, Sinata.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang baru dilantik, Erick Thohir, berencana mengundang seluruh mantan Menpora untuk berdiskusi mengenai penyusunan peta jalan (road map) program kepemudaan dan keolahragaan jangka panjang hingga tahun 2045. Langkah ini disebutnya penting untuk memastikan kesinambungan kebijakan, bukan sekadar pergantian nama dan visi tiap periode.
Erick menyampaikan, komunikasi awal dengan beberapa pendahulunya seperti Dito Ariotedjo dan Zainuddin Amali sudah berjalan baik. “Saya akan mengundang semua bekas Menpora, apakah besok atau minggu depan, untuk kita konsolidasi road map. Jangan masing-masing Menpora punya road map sendiri-sendiri,” ujarnya dikutip Kamis (18/9/2025).
Menurut Erick, diskusi bersama para mantan menteri diharapkan dapat menyatukan visi besar bagi kepemudaan dan olahraga nasional. “Kita sepakat, road map ke depan sampai 2045 harus jelas. Semua eks menteri akan kita undang, kita diskusikan untuk kebaikan bangsa,” imbuhnya.
Sebelum memulai konsolidasi tersebut, Erick menegaskan akan terlebih dahulu melakukan serah terima jabatan dengan Dito Ariotedjo. Setelah itu, ia berencana menggelar rapat pimpinan Kemenpora untuk membahas langkah awal dan prioritas kebijakan.
Mantan Menteri BUMN itu juga menyoroti pentingnya membangun sistem olahraga yang bersih, transparan, dan bebas dari stigma negatif. “Kita harus mencari terobosan-terobosan di dunia olahraga. Ini penting sekali, agar olahraga kita bersih, transparan, tanpa praktik-praktik yang selama ini menimbulkan stigma kurang sehat,” tegasnya.
Selain sektor olahraga, Erick menilai pembangunan kepemudaan harus dikerjakan secara lintas kementerian. Ia menyebut akan menjalin sinergi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta Kementerian Sosial. Program peningkatan kapasitas pemuda, termasuk penyediaan lapangan kerja, menurutnya, perlu dirancang bersama agar lebih efektif.
“Apakah kita bisa membuat balai vokasi bersama Mensos dan kementerian lain supaya program kerja kita tidak berjalan sendiri-sendiri? Ini semua demi solusi yang dibutuhkan generasi muda, terutama dalam hal pekerjaan,” tutupnya. (A46)