Sumatera Utara
-
2 KK emas DMP (2017–2018)
-
1 IUP tembaga DMP (2017)
Sumatera Barat
-
4 IUP besi (2019–2020)
-
1 IUP bijih besi (2013)
-
1 IUP timbal (2020)
-
1 IUP emas (2019)
Bahlil menyebut pengecekan ini penting lantaran bencana besar di sejumlah daerah dicurigai memiliki keterkaitan dengan aktivitas industri ekstraktif.
“Khusus Martabe, kami sudah on the spot. Proses evaluasi teknis masih berjalan. Setelah final, baru akan kami umumkan hasilnya,” tegas Bahlil di Istana Negara.
Walhi Sumut Tuding Tambang Martabe Kurangi Tutupan Hutan
Di tengah evaluasi pemerintah, suara kritik datang dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara.
Mereka menuding aktivitas tambang emas Martabe turut memicu kerentanan banjir, terutama karena pembukaan hutan hingga 300 hektare di sekitar kawasan Batang Toru dan Tapanuli Selatan.
Walhi juga menyoroti lokasi fasilitas pengolahan limbah (tailing management facility) PTAR yang berada dekat aliran Sungai Aek Pahu.
“Sejak PIT Ramba Joring beroperasi pada 2017, warga sering mengeluhkan air sungai yang keruh setiap musim hujan,” ujar Direktur Eksekutif Walhi Sumut Rianda Purba dalam keterangan tertulis.
Citra satelit yang mereka analisis menunjukkan munculnya lahan gundul cukup luas di wilayah Tapanuli pada 2025, area yang selama ini menjadi benteng alami ketika intensitas hujan meningkat.
Pilihan Editor: Skandal Cinta Dosen Levi Berujung AKBP Basuki Dipecat, Istri Tetap Membela
PTAR Bantah: ‘Lokasi Banjir Garoga Bukan di DAS Kami’
PT Agincourt Resources menampik tudingan tersebut. Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono, menegaskan bahwa lokasi banjir bandang di Desa Garoga berada di daerah aliran sungai (DAS) yang berbeda dan tidak terkoneksi dengan wilayah operasional perusahaan.