Pematangsiantar, Sinata.id – Massa demonstrasi dari Cipayung Plus dan masyarakat meminta secara langsung kepada petugas keamanan untuk membuka gerbang utama DPRD Siantar agar bisa berdialog langsung dengan pejabat keamanan di Kota Pematangsiantar.
Unjuk rasa yang dilakukan organisasi Cipayung Plus dan Ojol ini berkaitan penolakan tunjangan DPR dan tindakan kekerasan yang dilakukan oknum Polri saat mengamankan unjuk rasa di Jakarta beberapa waktu lalu.
Gerbang utama DPRD Siantar yang sempat ditutup akhirnya dibuka saat massa mengancam akan memaksa masuk.
Untuk menghindari bentrok, akhirnya Ketua DPRD, Walikota, Danrem O22/Pantai Timur dan Kapolres Siantar sepakat untuk melakukan diskusi tatap muka.
“Kami tidak akan anarkis. Saya berani jamin. Kami hanya sampaikan aspirasi kami. Sini dong bapak ibu Forkopimda, jangan jauh-jauh dengan kami,” kata salah satu orator yang memaksa masuk.
Kapolres pun akhirnya mengizinkan para demonstran untuk melakukan diskusi secara langsung dengan pejabat di Kota Pematangsiantar.
Di hadapan Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, Danrem O22/Pantai Timur Kolonel Inf Agus Supriyono, Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur Sitinjak, Ketua DPRD Kota Pematangsiantar Timbul Marganda Lingga para demonstran menyampaikan aspirasinya.
Aspirasi yang disampaikan terkait penolakan kenaikan tunjangan DPR RI dan tindakan represif yang dilakukan polisi saat mengamankan unjuk rasa di beberapa daerah.
Massa juga membuat nota kesepahaman antara demonstran dengan sejumlah pejabat di Kota Pematangsiantar. (SN-11)