Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Family | Kamis, 18 September 2025
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,
Kita sudah belajar bahwa Tuhan tidak berkenan kepada orang-orang yang hidup di dalam daging. Mengapa demikian? Karena orang yang hidup dalam daging hanya menuruti dan memikirkan hal-hal yang berasal dari daging. Hidup mereka penuh dengan perseteruan terhadap Allah, memberontak kepada Tuhan, tidak mau tunduk pada-Nya, dan sering kali menjadi sombong. Orang yang hidup dalam daging juga tidak memiliki Roh Kristus dalam dirinya.
Sebaliknya, orang yang hidup dalam Roh dipimpin oleh Roh Kudus. Ciri orang yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah:
Perenungannya selalu tentang Tuhan dan kebenaran-Nya.
Tindakan serta perbuatannya menyatakan kebajikan dan kemuliaan Allah.
Buah dari hidup dalam daging adalah maut, perseteruan, kesombongan, pemberontakan, serta hati dan pikiran yang hanya memikirkan perkara duniawi. Tetapi orang yang hidup dalam Roh memiliki hidup dan damai sejahtera. Itulah sebabnya ujung dari hidup dalam daging adalah maut, sedangkan ujung dari hidup dalam Roh adalah kehidupan kekal.
Hari ini saya mengajak kita semua untuk hidup menurut pimpinan Roh Kudus. Allah ingin kita membangun manusia roh kita, sebab hanya manusia roh yang mampu menerima apa yang berasal dari Allah. Ada berkat besar ketika kita hidup sebagai manusia roh, yaitu adanya aliran sukacita dan damai sejahtera yang tidak dapat diberikan dunia ini.
Pembacaan Alkitab
1 Tesalonika 5:18-24 (TB)
(18) Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
(19) Janganlah padamkan Roh,
(20) dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.
(21) Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
(22) Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.
(23) Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa, dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
(24) Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
Pertanyaan Perenungan
1. Apa yang dikehendaki Allah? (ay. 18)
– Supaya kita selalu mengucap syukur dalam segala hal.
2. Apa itu mengucap syukur menurutmu?
– Mengucap syukur berarti menerima segala keadaan dengan hati yang percaya pada kebaikan Tuhan, baik dalam kesenangan maupun dalam penderitaan.
3. Apa maksud ayat 19–21?
– Kita jangan memadamkan pekerjaan Roh Kudus, jangan meremehkan nubuat, tetapi harus menguji segala sesuatu dan memegang yang baik.
4. Bagaimana kita dapat kudus saat kedatangan Tuhan? (ay. 23–24)
– Hanya dengan pertolongan Allah sendiri, sebab Dialah yang akan menguduskan roh, jiwa, dan tubuh kita, dan memeliharanya sampai Yesus datang kembali.
5. Apa pendapatmu tentang ayat 23?
– Kudus itu mencakup seluruh keberadaan manusia: roh, jiwa, dan tubuh. Allah menghendaki kita hidup benar secara utuh, bukan sebagian.
Mari kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus, mengucap syukur dalam segala hal, dan menjaga hidup tetap kudus. Karena “Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya. ” (1 Tesalonika 5:24)
Selamat bersaat teduh. (A27)