Sinata.id – Masa depan Jack Grealish bersama Manchester City tengah menjadi sorotan menyusul menurunnya kontribusi sang pemain dalam skuad utama. Manajer City, Pep Guardiola, menegaskan bahwa belum ada keputusan final terkait kelanjutan karier pemain asal Inggris tersebut di Etihad Stadium.
Dikutip dari detikSport, Kamis (22/5/2025) Grealish tercatat hanya tampil sebagai starter dalam tujuh pertandingan Liga Inggris musim ini. Penurunan menit bermainnya menandai bahwa ia tak lagi menjadi andalan Guardiola. Bahkan, pada partai final Piala FA akhir pekan lalu saat City ditundukkan oleh Crystal Palace, pemain berusia 29 tahun itu sama sekali tidak diturunkan.
Sepanjang musim 2024/2025, Grealish hanya mencatatkan 32 penampilan di semua kompetisi, dengan torehan tiga gol. Situasi ini memicu spekulasi bahwa sang winger kemungkinan besar akan mempertimbangkan hengkang pada bursa transfer musim panas mendatang.
Namun demikian, Guardiola menyampaikan bahwa keputusan mengenai masa depan Grealish belum akan diambil dalam waktu dekat. Ia menyebut bahwa proses evaluasi dan pembicaraan akan melibatkan direktur olahraga City saat ini, Txiki Begiristain, beserta penggantinya, Hugo Viana, serta perwakilan dari pihak pemain.
“Kami belum melakukan pembicaraan. Saya pribadi belum berbicara dengannya. Banyak yang mungkin tidak percaya, tapi urusan seperti ini menjadi tanggung jawab antara klub, direktur olahraga, dan agen pemain,” ujar Guardiola kepada Sky Sports.
“Apa pun yang akan terjadi, biarlah terjadi. Yang penting adalah dia harus kembali dengan semangat dan kesiapan untuk bermain,” tambahnya.
Jack Grealish sendiri masih terikat kontrak bersama Manchester City hingga dua tahun ke depan. Meski demikian, Guardiola memahami kekecewaan yang mungkin dirasakan Grealish karena kurangnya waktu bermain.
“Bukan hanya Jack. Saya kira tidak ada satu pun pemain dalam ruang ganti kami — bahkan di seluruh ruang ganti tim mana pun di dunia — yang merasa puas ketika mereka tidak dimainkan,” ujarnya.
“Ketika tim terus meraih kemenangan, para pemain tetap mencoba memahami situasinya. Tapi mereka tetap tidak bahagia jika tidak mendapat kesempatan bermain. Hal semacam ini adalah hal yang lumrah di semua klub,” tutup Guardiola. (*)