Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Family
Sabtu, 20 September 2025
Ada keselamatan dan jalan keluar bagi setiap orang yang mau bertobat, berbalik dari semua yang jahat, dan sadar siapa dirinya di hadapan Allah. Kunci kekuatan Tuhan mengalir dalam hidup kita adalah ketika kita belajar tenang, diam, tidak gegabah, tidak tergesa-gesa, dan tidak sembarangan dalam setiap tindakan.
Pertanyaannya: bagaimana reaksi kita ketika menghadapi situasi yang tidak ideal, tidak benar, dan tidak baik?
Sering kali orang kalah dan gagal bukan karena besarnya masalah, melainkan karena reaksi kedagingan yang ditunjukkan saat menghadapi masalah tersebut.
Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Galatia: “Jangan sesat!”
Kata sesat memiliki dua arti utama. Pertama, secara harfiah berarti menyimpang dari jalan yang benar, seperti orang yang tersesat di jalan. Kedua, secara kiasan berarti keliru dalam kebenaran, atau salah dalam memahami jalan hidup.
Pembacaan Alkitab
Galatia 6:7-10 (TB)
7. Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
8. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
9. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
10. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Pertanyaan Perenungan
1. Mengapa kita tidak boleh sesat? (ay. 7)
2. Menurutmu, apa yang engkau tabur? (ay. 8)
3. Apa maksud menabur dalam daging? (ay. 8)
4. Apa maksud menabur dalam Roh? (ay. 8)
5. Apa maksud ayat 9?
6. Coba jelaskan arti dan maksud ayat 10.
Pesan Firman kepada kita
Hidup kita adalah ladang. Apa yang kita tabur hari ini, akan kita tuai di kemudian hari. Menabur dalam daging hanya akan menghasilkan kebinasaan, tetapi menabur dalam Roh akan membawa kepada hidup yang kekal. Karena itu, mari kita jangan jemu-jemu berbuat baik. Gunakan kesempatan hidup ini untuk menjadi berkat, terutama bagi saudara-saudara seiman.
“Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. ” (Galatia 6:10), Haleluya. (A27).