Simalungun, Sinata.id – Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di sekitar Danau Toba. Kali ini, lahan Bukit Sihorbo, Kelurahan Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun terbakar pada Kamis (31/07/2025) malam.
Untuk mengantisipasi kebakaran meluas hingga ke pemukiman warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun lakukan langkah antisipasi, dengan berupaya memutus jalur api.
Demikian diinformasikan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Simalungun, Victor Purba kepada sejumlah jurnalis, Jumat (01/08/2025) siang. Katanya, tim gabungan dari lintas institusi, kesulitan untuk mencapai titik api, karena lokasinya yang cukup jauh dan medannya terjal.
“Menurut laporan tim yang turun ke lokasi, medannya terjal dan jarak dari pemukiman werga mencapai 3 kilometer. Jadi untuk mengantisipasi kebakaran meluas hingga ke pemukiman warga, tim melakukan penyiraman di daerah yang menjadi titik strategis untuk memutus jalur api,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini api sudah padam namun ada beberapa titik yang masih terlihat mengeluarkan asap. “Untuk sementara sudah padam, tetapi kita akan terus pantau. Tim juga masih standby di lokasi,” katanya menambahkan.
Pada Kamis malam, api terpantau masih membara di area perbukitan. Tim gabungan dari TNI, Polri dan dinas terkait terus berupaya memutus jalur api sehingga api tidak merambat ke pemukiman warga.
Menurut keterangan dari pihak Polres Simalungun, kebakaran tidak terdeteksi oleh sistem Hotspot Lancang Kuning.
“Kami langsung merespons laporan masyarakat tentang adanya kebakaran di Perbukitan Sihorbo yang tidak terdeteksi oleh sistem pemantauan Hotspot Lancang Kuning. Tim gabungan segera diturunkan untuk melakukan pengecekan dan upaya penanganan,” ujar Kasi Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba, Kamis, 31 Juli 2025, sekitar pukul 21.00 WIB.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar turut serta memantau titik api yang berpotensi menimbulkan kebakaran.
“Segera laporkan kepada pihak terkait apabila menemukan adanya titik api. Tidak terdeteksinya api pada sistem Lancang Kuning menandakan sistem ini juga tidak terlalu optimal untuk mendeteksi titik api,” imbaunya. (SN-11)