Pematangsiantar, Sinata.id – Kedai Kopi Subur Baru telah ada sejak 1920 dan sampai kini masih berdiri di tengah gempuran kedai kopi modern. Tak cuma eksis sebagai kedai kopi tertua di Pematangsiantar, Subur Baru juga menjadi saksi bisu sejarah panjang daerah itu.
Kho Chin Yong, pemilik kedai kepada Sinata.id, Selasa (5/8/2025), mengatakan kalau usaha yang berlokasi di Jalan Sutomo No 60 itu, pertama kali dirintis oleh sang kakek, dengan nama Kedai Kopi Kim Hong.
Dari sang kakek kemudian lanjut kepada ayah Kho Chin, yang kemudian mengubah nama kedai dari Kim Hong menjadi Subur. Nama itu kemudian berganti lagi menjadi Subur Baru saat ibunya yang memegang usaha.
Kho Chin bercerita Subur Baru menjadi kedai kopi tertua di Pematangsiantar yang masih eksis hingga kini sejak era kolonial Belanda. Di samping itu dia menyebut juga ada beberapa kedai kopi legendaris lainnya, tetapi telah lama tutup.
“Awal mula itu bernama kedai kopi Kim Hong, terus ayah saya mengganti nama menjadi kedai kopi Subur, kemudian berganti lagi menjadi kedai kopi Subur Baru ketika Ibu saya yang pegang, dulu ada kedai kopi Shanghai dan Horas serta ada dua lagi tapi saya sudah lupa namanya,” ujar pria berusia 78 tahun itu.
Kho Chin merupakan generasi keempat yang kemudian mengambil alih operasional kedai sejak 2006 setelah kembali dari perantauan.
Pada masa kejayaannya, Kedai Kopi Subur menjadi pilihan masyarakat, terutama saat hari libur dan sepulang menonton di sejumlah bioskop ternama seperti Simalungun, Deli, Riang, dan Ria.
Bangunan yang awalnya dari papan, sempat terbakar dan kemudian dibangun ulang dengan beton oleh sang kakek.
“Dahulu bangunan ini terbuat dari papan dan sempat terbakar, kemudian di bangun beton oleh kakek saya. Bahkan kursi, meja dan stelling ini adalah warisan kakek saya. Libur hari besar merupakan hari yang paling kami nantikan karena para karyawan perkebunan banyak yang minum kopi di sini,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan memiliki hubungan dekat dengan pemilik Kedai Kopi Sedap yang berada tidak jauh dari Subur Baru.
Kho menuturkan bahwa kedai ini menjadi tempat nostalgia bagi para perantau yang kembali ke kampung halaman.
“Ada sekeluarga ketika pulang dari Jakarta menuju kampung halamannya di Tarutung selalu singgah kemari, mereka selalu mesan teh susu dan itu saya yang buat langsung,” katanya.
Minuman andalan di Kedai Kopi Subur adalah kopi dan teh susu, sementara roti kelapa menjadi makanan favorit pada masa lalu. Kho mengaku di tengah banyaknya munucl kedai kopi kekinian, menjadi tantangan tersendiri bagi usaha lawas yang kini kelolanya.
Jam operasional yang dulunya dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB, kini dipangkas menjadi pukul 08.00 hingga 17.00 WIB karena berbagai pertimbangan.
“Saat ini menjadi tantangan kita adalah dengan menjamurnya kedai kopi modern yang lebih diminati kaula muda,” tutupnya. (SN14)