Simalungun, Sinata.id – Kejaksaan Negeri Simalungun mengonfirmasi Kejaksaan Agung (Kejagung) RI turun gunung menangani perkara kematian almarhum Reynanda Primta Ginting, calon jaksa yang gugur saat bertugas. Reynanda tewas tenggelam di Sungai Asahan saat mengejar Kardianto, seorang kepala desa yang kabur untuk diamankan.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Simalungun Edison Sumitro Situmorang, Senin (4/8/2025), menerangkan bahwa pemeriksaan Kejagung mengenai prosedur penugasan jaksa muda itu dari Kepala Seksi Pidana Khusus Tengku Reza. Hasilnya, Kejagung tidak menemukan kesalahan dalam penugasan almarhum.
“Dalam pemeriksaan Kapuspenkum Kejagung RI terkait administrasi atau surat tugas yang dikeluarkan oleh Kasi Pidsus Kejari Simalungun dengan melibatkan seorang jaksa baru bahwa tidak menemukan kesalahan akan hal tersebut,” ujarnya dihubung Sinata.id, Senin (4/8/2025).
Edison mengungkapkan alasan pihaknya mengikutsertakan Reynanda untuk membawa paksa Kardianto yang terseret kasus korupsi Dana Desa. Salah satunya ialah keterbatasan jumlah personel kejaksaan.
“Keikutsertaan almarhum sebagai jaksa baru dalam menjalankan tugas penangkapan itu diakibatkan kurangnya anggota di jajaran Pidana Khusus Kejaksaan Simalungun,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan Kejagung terkait gugurnya Reynanda Ginting disampaikannya murni karena kecelakaan. “Penyebab meninggalnya almarhum murni karena kecelakaan saat menjalankan tugas,” tuturnya.
Pasca gugurnya Reynanda, Edison menambahkan, almarhum telah diberhentikan secara hormat dari sebagai jaksa sesuai dengan Pasal 12 huruf d Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Kejaksaan RI.
Reynanda dan Warga Sipil Tewas Terseret Arus Sungai
Tragedi tersebut terjadi pada Rabu (2/7/2025) sekitar pukul 18.00 WIB di Sungai Asahan, tepat di sekitar Kafe KPPS, Jalan HM Yamin, Kecamatan Kota Kisaran, Kabupaten Asahan.
Peritsiwa bermula saat Tim Kejari Simalungun hendak mengamankan Pangulu (Kepala Desa) Nagori Banjar Hulu, Kardianto, serta Bendahara Nagori, Bambang Surya Siregar. Keduanya terseret kasus korupsi Dana Desa sebesar Rp400 juta.
Situasi berubah ketika Kardianto secara tiba-tiba melompat ke Sungai Silau dalam upaya melarikan diri. Karena tidak bisa berenang, ia hampir tenggelam. Melihat kejadian itu, M Safari Siregar, warga sipil yang berada di lokasi secara spontan melompat ke sungai untuk menolong.
Setelah Kardianto berhasil diselamatkan, Safari justru terseret arus dan menghilang. Dalam upaya penyelamatan lanjutan, Reynanda Primta Ginting, juga ikut melompat ke sungai.
Namun nahas, Reynanda pun terseret arus dan baru ditemukan dalam kondisi meninggal pada keesokan harinya, Kamis (3/7/2025). Sedangkan jasad Safari ditemukan tiga hari kemudian. (SN13)