Sinata.id – Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia (Kemenhaj RI) resmi memulai rekrutmen petugas haji tahun 2026 pada November ini. Proses seleksi digelar secara terbuka dengan sistem digital terintegrasi guna menjamin transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme dalam penentuan calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Proses seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang resmi dimulai pada November 2025.
Menteri Haji dan Umrah, KH Hammad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan, menegaskan bahwa sistem rekrutmen kali ini akan dilakukan secara terbuka, transparan, dan berbasis teknologi informasi terintegrasi.
Menurutnya, tahapan seleksi dibagi dua, untuk PPIH Arab Saudi dan PPIH kloter tingkat daerah pada November 2025, serta seleksi tingkat pusat yang akan digelar pada Desember mendatang.
“Kami pastikan proses ini berjalan objektif dan bisa diikuti oleh siapa pun, baik dari masyarakat umum, tenaga kesehatan, maupun aparatur sipil negara,” tegas Gus Irfan, dikutip Minggu (9/11/2025).
Baca Juga: Bulog Bangun 100 Gudang Beras Senilai Rp5 Triliun
Tiga Tahapan Seleksi dan Pengawasan Ketat
Proses seleksi akan melalui tiga tahap utama, yakni verifikasi administrasi, uji kompetensi, dan wawancara.
Setiap tahap diawasi ketat untuk mencegah adanya praktik tidak profesional.
Pemerintah ingin memastikan hanya mereka yang benar-benar layak dan berintegritas yang terpilih menjadi petugas haji tahun depan.
Setelah dinyatakan lolos seleksi, para calon petugas akan mengikuti pelatihan intensif (bimtek) pada Januari hingga Februari 2026.
Pelatihan ini akan mencakup pembinaan kedisiplinan, peningkatan kemampuan komunikasi dalam bahasa Arab, serta simulasi pelayanan jemaah haji di lapangan.
“Kami ingin para petugas menjadi garda terdepan yang tanggap, profesional, dan berorientasi pada keselamatan serta kenyamanan jemaah,” tambah Gus Irfan yang juga cucu pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.