Oleh: Pdt Mis Ev Daniel Padede,MH
Alkitab mengingatkan kita bahwa kasih sejati tidak pernah sombong, tidak membanggakan diri, dan tidak meninggikan ego. Kesombongan adalah bibit kehancuran, karena ia membuat manusia merasa mampu berdiri tanpa Tuhan.
Raja Salomo berkata:
“Orang yang kurang ajar dan sombong, pencemooh namanya; ia berlaku dengan keangkuhan yang tak terhingga.”
(Amsal 21:24)
Sejarah mencatat, Goliat—seorang panglima raksasa—jatuh bukan karena kurang kuat, tetapi karena hatinya congkak dan penuh penghinaan. Ia meremehkan Daud, gembala muda yang kecil dan tak bersenjata lengkap. Tapi Daud maju dengan iman dan kepercayaan penuh kepada Tuhan, bukan kepada kekuatan dirinya sendiri. Dan Tuhanlah yang memberi
kemenangan.
(1 Samuel 17:1–58)
Kesombongan selalu mengantar manusia pada kejatuhan. Apa pun yang kita miliki hari ini—harta, kedudukan, kecantikan, kepintaran—semuanya hanya titipan sementara dari Tuhan. Tidak ada yang dapat kita bawa ketika napas terakhir kita berhenti.
Amsal memperingatkan lagi:
“Mata yang congkak dan hati yang sombong… adalah dosa.”
(Amsal 21:4)
Renungan untuk Kita Hari Ini
Masihkah kita menyombongkan diri?
Masihkah kita merasa lebih hebat dari orang lain?
Masihkah kita berjalan seolah hidup ini milik kita sepenuhnya?
Sebab ketika ajal datang, semua selesai.
Tidak ada jabatan yang kita bawa, tidak ada kekayaan yang ikut masuk kubur.
Yang tinggal hanyalah hubungan kita dengan Tuhan dan kasih yang pernah kita beri.
Mari belajar rendah hati. Mari hidup dengan kasih.
Sebab orang yang meninggikan diri akan direndahkan,
dan yang merendahkan diri akan ditinggikan oleh Tuhan.
Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku… supaya aku mengetahui betapa fananya aku.”
(Mazmur 39:5)
Shalom. Tuhan Yesus memberkati.(A27).