Pematangsiantar, Sinata.id – Menyikapi dinamika sosial yang tengah berkembang serta rencana aksi unjuk rasa serentak pada 1 September 2025, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPC PIKI) Kota Pematangsiantar, Basrin Aritama Nababan, menyampaikan imbauan sekaligus seruan moral kepada masyarakat.
Dalam pernyataannya, Basrin menyampaikan belasungkawa mendalam atas jatuhnya korban jiwa pada aksi demonstrasi yang terjadi di sejumlah daerah, termasuk Jakarta dan Makassar.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya saudara-saudari kita dalam peristiwa tragis tersebut. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan,” ujarnya.
Basrin menegaskan, semangat perjuangan masyarakat, termasuk mahasiswa dan para pengemudi ojek online, adalah wujud aspirasi yang tulus demi terciptanya keadilan. Namun ia mengingatkan agar penyampaian aspirasi tidak menimbulkan korban baru.
“Apakah perjuangan harus dibayar dengan nyawa? Apakah suara kita akan lebih didengar jika diwarnai dengan air mata dan darah?” ungkap Basrin.
Dalam seruan resminya, DPC PIKI Kota Pematangsiantar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan momentum ini sebagai aksi damai. Ada tiga poin utama yang disampaikan:
- Mengutamakan Perdamaian
Pematangsiantar dikenal sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi. Oleh karena itu, seluruh pihak diminta menghindari provokasi dan kekerasan agar nama Pematangsiantar tidak masuk dalam daftar kota yang diliputi duka. - Menyalurkan Aspirasi dengan Dialog
Basrin menekankan pentingnya mengubah energi kemarahan menjadi kekuatan musyawarah. Menurutnya, solusi terbaik akan lahir dari meja perundingan, bukan dari benturan di jalanan. - Menjaga Kota dan Bangsa
Aksi damai di Pematangsiantar diharapkan menjadi teladan nasional, bahwa penyampaian aspirasi bisa dilakukan dengan cara yang bermartabat tanpa mengorbankan kedamaian.
“PIKI hadir bukan untuk menghalangi perjuangan rakyat, melainkan untuk menjadi jembatan agar suara yang disampaikan dapat diterima dengan cara yang terhormat dan tanpa noda,” tutur Basrin.
Ia menutup pernyataannya dengan doa agar Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan dan memberkati seluruh masyarakat Kota Pematangsiantar. (A27)