Pematangsiantar, Sinata.id – Ketua DPRD Kota Pematangsiantar, Timbul Marganda Lingga, menyambangi Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Al Washliyah, Jalan Rajamin Purba, yang dilanda musibah kebakaran.
Kunjungan yang dilakukan, hari ini, Kamis (9/10/2025), sebagai bentuk empati serta dukungan moral Politisi PDIP itu kepada pengurus, pascaperistiwa nahas yang terjadi pada Minggu (28/9/2025) malam.
Timbul menyatakan bahwa sudah menjadi kewajiban dan kepatutan bagi warga untuk bergotong royong membantu sesama warga yang tertimpa musibah.
“Saya beberapa hari yang lalu ada mendengar musibah kebakaran, jadi mohon maaf atas keterlambatan kunjungan saya. Saya datang ke sini sebagai bentuk empati saya terhadap saudara-saudara saya,” ujarnya.
Dia menyampaikan kebakaran yang menghanguskan bangunan di Komplek Al Washliyah bisa segera dapat teratasi sehingga tak mengganggu aktifitas maupun kegiatan di sana.
“Harapan saya bencana ini bisa cepat berlalu. Harapan kita juga, terutama untuk pengurus dan elemen masyarakat saling bergotong -royong supaya aktifitas di kompleks tersebut cepat pulih kembali,” ujarnya
Pengurus Al Washliyah, Sahat Silalahi, menyambut hangat dan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran Ketua DPRD.
Menurutnya, kunjungan ini merupakan bukti nyata perhatian pimpinan dewan terhadap musibah yang mereka alami. Dia menyatakan kerugian material akibat kebakaran mencapai Rp450 juta.
“Kunjungan ini suatu kehormatan besar kami. Kami sangat berterima kasih kepada Ketua DPRD yang telah menyempatkan waktu berkunjung kesini,” ujarnya.
Kronologi
Kebakaran melanda tiga ruangan yang berdampingan di Komplek Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Al Washliyah Jalan Rajamin Purba, Kota Pematangsiantar, Minggu (28/9/2025) malam.
Api pertama kali diduga muncul dari ruangan yang dihuni Suratno (39), seorang penjaga sekolah. Suratno mengaku dokumen penting miliknya berupa KTP dan Kartu Keluarga hangus terbakar.
“Aku ditelepon sama warga sini, kebetulan itu saya sedang ke rumah mertua. Kalau penyebabnya saya kurang tau, kupastikan Kompor dalam keadaan mati karena gas kami memang sedang habis,” kata Suratno ketika itu.
Rumah Suratno berada di tengah-tengah dua bangunan lain yang juga ikut terbakar, yakni sebuah gudang dan sekretariat Ikatan Pelajar Alwashliah (IPA). (A58)