Namun situasi itu tak menghentikan langkahnya.
Bersama warga, Marlina ikut mencari jalur alternatif dengan menembus perbukitan dan membuka semak secara manual.
Upaya itu dilakukan hingga malam, dalam kondisi gelap dan tanpa sarana komunikasi.
Kesempatan penting datang secara tak terduga ketika Marlina menuju gedung olahraga untuk mengisi daya telepon.
Di lokasi itu, ia bertemu jajaran pejabat daerah yang sedang melakukan pemantauan, termasuk Wakil Bupati dan Gubernur Sumatera Utara.
Karena memahami betul kondisi medan dan titik-titik terdampak, Marlina diminta ikut dalam penerbangan survei udara untuk mencari lokasi pendaratan helikopter.
Dari udara, kondisi desa tampak nyaris kosong.
Padahal, warga telah menyebar mencari tempat paling aman untuk bertahan hidup.
Berbekal informasi lapangan yang ia miliki, koordinasi dilakukan dengan unsur TNI AU dan tim teknis hingga akhirnya ditemukan area terbuka yang memungkinkan pendaratan darurat.
Pada Selasa (2/12/2025) siang, helikopter bantuan menembus kabut tebal dan mendarat di titik yang telah dipandu langsung oleh Marlina.
Baca Juga: 2 Bencana di Rentang Tanggal Serupa: Luka yang Mengingatkan Kita untuk Tidak Lupa
Saat logistik diturunkan, warga yang selama berhari-hari menunggu bantuan akhirnya mendapat kepastian.
Momen pertemuan Marlina dengan keluarganya terjadi singkat, namun menjadi simbol bahwa bantuan benar-benar telah tiba.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Ferry Walintukan menyampaikan apresiasi atas peran Marlina dalam membuka akses kemanusiaan ke wilayah terisolir.
Ia menilai keberanian tersebut menjadi bukti nyata bahwa Bhayangkari juga berada di garda depan saat masyarakat menghadapi bencana.