“Apa yang dilakukan Ibu Marlina mencerminkan pengabdian tanpa pamrih. Di saat ia sendiri diliputi duka, ia justru memilih membantu warga lain agar selamat,” ujar Ferry.
Menurutnya, langkah Marlina tidak hanya mempercepat masuknya bantuan, tetapi juga menyelamatkan waktu emas penanganan korban di daerah terputus.
Hingga kini, akses darat menuju desa tersebut masih belum pulih sepenuhnya. Namun, Marlina tetap menjadi penghubung utama distribusi logistik.
Ia memastikan, sejauh kendaraan masih bisa melintas, bantuan akan terus diantar secara manual ke tangan warga. [dfb]