Selain isu phishing, muncul pula versi cerita dramatis yang diunggah akun @nabila.hayper5, mengisahkan seorang gadis bernama Nabila yang diduga menjadi korban tujuh pria.
Namun setelah ditelusuri, tidak ada laporan kepolisian, tidak ada investigasi media, tidak ada saksi resmi, tidak ada bukti pendukung.
Di akhir kontennya, kreator bahkan menutup narasi dengan kalimat mencurigakan, “Kalau rame, nanti mimin spill.”
Ungkapan ini menguatkan dugaan bahwa cerita tersebut hanyalah konten rekaan untuk mengejar engagement.
Fenomena Ini Sudah Masuk Ranah Kejahatan Siber
Kemenkeu dan BSSN mengingatkan bahwa pola seperti ini merupakan bentuk phishing, teknik penipuan yang memancing korban untuk memberikan data pribadi secara sukarela.
Data yang dicuri bisa meliputi identitas pribadi, akun media sosial, data finansial, hingga informasi sensitif lainnya.
Dan seluruhnya dapat dipakai untuk tindakan kriminal.
Ciri-Ciri Konten Berbahaya yang Harus Diwaspadai
Jika menemukan konten seperti ini, perhatikan komentar identik dan berulang, narasi sensasional tanpa sumber, tautan menuju situs non-resmi, tidak ada verifikasi dari media kredibel, serta proses rumit seperti “salin link 30x”, “cek akun ini dulu”.
Jika konten memiliki ciri tersebut, jangan klik, jangan bagikan.
Cara Melindungi Diri dari Penipuan Berbasis Viral
-
Abaikan Judul Menggoda
Konten yang terlalu heboh biasanya bukan hal yang nyata. -
Jangan Klik Tautan dari Komentar
Komentar bisa direkayasa dengan bot.