Sinata.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya angkat suara terkait ramai kabar internasional yang menyebut Indonesia siap menerbitkan Panda Bonds tahun depan. Di hadapan awak media, ia justru terlihat heran karena isu tersebut sama sekali tidak pernah masuk dalam pembahasan resmi Kementerian Keuangan.
Dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (14/11/2025), Menkeu menegaskan tidak ada rencana penerbitan instrumen utang berdenominasi renminbi itu.
“Panda Bonds? Baru dengar malah. Di internal saya belum ada pembahasan untuk tahun depan,” ujarnya tegas.
Menkeu menjelaskan, pemerintah saat ini tidak memiliki kebutuhan mendesak terhadap pasokan mata uang China.
Alasannya, Indonesia dan China sudah terhubung melalui kerja sama local currency transaction (LCT) yang memungkinkan transaksi langsung tanpa dolar AS.
“Limit-nya besar, sampai US$30 miliar jika dengan Indonesia. Kalau memang mau, sudah cukup untuk mereduksi ketergantungan kita terhadap dolar,” jelasnya.
Baca Juga: Menkeu Buka Peluang PPh Final UMKM 0,5% Jadi Permanen
Isu Berawal dari Laporan Financial Times
Isu Panda Bonds pertama kali mencuat setelah Financial Times (FT) merilis artikel yang menyebut Indonesia sedang mempertimbangkan penerbitan utang renminbi sebagai bagian dari dorongan Beijing untuk memperluas penggunaan mata uangnya.
FT mengutip dua sumber yang mengklaim bahwa Kemenkeu tengah membahas ketentuan terkait penerbitan obligasi tersebut.
Namun pernyataan Menteri Keuangan hari ini langsung membantah narasi tersebut.
Tren Global yang Sedang Menguat
Di tingkat global, instrumen Panda Bonds memang sedang naik daun.