Di kedalaman danau vulkanik terbesar di dunia ini, para ilmuwan meyakini masih tersimpan dapur magma raksasa, peninggalan letusan purba yang pernah mengguncang bumi dan hingga kini terus dipantau aktivitasnya.
Sinata.id – Kota Parapat, di Kabupaten Simalungun, sebuah gerbang wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dari pelabuhan di kota ini, kapal motor dan kapal ferry menjadi pilihan utama untuk menyeberang menuju Desa Tomok di Pulau Samosir. Begitu mesin kapal dinyalakan, suara gemuruhnya berpadu dengan percikan ombak yang berkejaran di permukaan Danau Toba.
Angin seringkali bertiup kencang di wilayah ini. Ombak sedang hingga besar mengguncang badan kapal, membuat para penumpang sesekali berpegangan erat pada kursi kayu maupun pagar besi. Meski demikian, pemandangan yang tersaji sungguh menakjubkan. Hamparan air luas membiru, dikelilingi bukit-bukit hijau yang seolah menjaga ketenangan danau raksasa ini.
Baca Juga: 9 Misteri Danau Toba yang Masih Jadi Teka-Teki
Cuaca yang Sulit Ditebak
Menyusuri permukaan Danau Toba, satu hal yang kerap menjadi pengalaman tak terlupakan ialah cuacanya yang sulit diprediksi. Sesekali, sinar matahari menyengat terik, menampakkan kilau air yang berkilau seperti kaca. Namun dalam hitungan menit, awan mendung bisa bergulung datang, disusul hujan lokal yang turun hanya di sebagian area danau. Fenomena ini kerap menimbulkan kekaguman sekaligus rasa waspada bagi siapa pun yang berlayar di atasnya.
Setibanya di Tomok, suasana berubah menjadi lebih ramai. Desa yang dikenal sebagai pusat kerajinan dan belanja oleh-oleh khas Batak ini menyambut wisatawan dengan pasar tradisional, patung-patung kayu, hingga kain ulos yang dijajakan di sepanjang jalan.
Namun di balik riuhnya aktivitas wisata, bayangan tentang misteri Danau Toba kembali menyeruak dalam ingatan.
Misteri Dapur Magma di Bawah Danau
Apakah Danau Toba hanya sekadar danau vulkanik terbesar di dunia, atau diam-diam menyimpan dapur magma raksasa yang masih aktif di kedalamannya?
Pertanyaan ini menggelitik, namun ilmuwan telah lama mengkaji rahasia geologi Toba. Sekitar 74.000 tahun lalu, letusan dahsyat dari kawasan ini mengguncang bumi.
Abu vulkaniknya menutupi sebagian besar Asia Tenggara, bahkan mencapai Afrika.
Peristiwa tersebut tercatat dalam sejarah sebagai salah satu letusan supervolcano paling besar, dengan skala VEI 8, level tertinggi dalam klasifikasi letusan gunung api.
Letusan itu meninggalkan kaldera raksasa berdiameter lebih dari 100 kilometer.
Air kemudian mengisi cekungan tersebut, membentuk Danau Toba yang kita lihat hari ini. Pulau Samosir di tengahnya sejatinya merupakan sisa kubah yang terangkat akibat tekanan magma dari bawah.
Bukti Sisa Aktivitas Vulkanik
Penelitian geofisika modern mengungkap bahwa di kedalaman Danau Toba terdapat kantong magma raksasa dengan volume ribuan kilometer kubik. Seismik tomografi mendeteksi anomali panas yang menandakan adanya magma cair.
Tak hanya itu, aktivitas geothermal di sekitar Samosir memperlihatkan energi vulkanik masih berdenyut.
BMKG kerap mencatat gempa tektonik dan vulkanik di kawasan ini. Di beberapa titik, muncul sumber air panas dan gas fumarola, pertanda bahwa magma di kedalaman belum sepenuhnya padam.
Bahkan Pulau Samosir secara geologi masih terus mengalami pengangkatan, indikasi adanya tekanan dari bawah permukaan.
Apakah dapur magma ini berpotensi meletus kembali?
Para ahli menilai kemungkinannya ada, meski waktunya sulit diprediksi. Letusan sebesar 74.000 tahun lalu bisa saja terulang, namun biasanya jedanya berlangsung ratusan ribu tahun. Meski begitu, letusan kecil maupun aktivitas geothermal bisa terjadi kapan saja.
Jika letusan besar terjadi, dampaknya bukan hanya melanda Sumatra Utara, melainkan juga memengaruhi iklim global. Karena itu, pemerintah bersama lembaga riset internasional terus memantau Toba secara ketat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahkan memasukkan Toba ke dalam daftar supervolcano yang diawasi khusus.
Di sisi lain, energi panas bumi yang tersimpan di balik dapur magma Toba juga dipandang sebagai peluang. Potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan, asalkan dilakukan dengan perhitungan matang dan tetap mengutamakan aspek keselamatan.
Bagi masyarakat lokal, Danau Toba bukan hanya sebatas fenomena geologi. Danau Toba adalah bagian dari identitas budaya dan legenda yang diwariskan turun-temurun. Kisah asal-usul Toba yang melegenda berpadu dengan fakta ilmiah tentang dapur magma raksasa di kedalaman danau.
Keindahan permukaan yang menyajikan panorama wisata kelas dunia hanyalah satu dari jutaan sisi dari Danau Toba. (A46)