Jakarta, Sinata.id – Pasar otomotif Indonesia terus memikat perhatian produsen kendaraan global. Buktinya, merek-merek mobil asal China semakin percaya diri bersaing memperebutkan pangsa pasar di Tanah Air.
Dikutip Sinata.id pada Kamis (18/9/2025) dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), saat ini tercatat 16 merek mobil China aktif memasarkan produknya di Indonesia. Kehadiran mereka menambah sengit persaingan di segmen kendaraan roda empat, terutama di kategori harga terjangkau dengan fitur melimpah.
Sebagian besar produsen tersebut fokus pada segmen ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), hybrid (HEV), hingga plug-in hybrid (PHEV). Persaingan ini bukan hanya antarprodusen China saja, tetapi juga melibatkan merek-merek mapan dari Jepang, Korea Selatan, dan Eropa yang lebih dulu menancapkan kuku di pasar domestik.
Kinerja Penjualan Agustus 2025 Naik
Laporan Gaikindo menunjukkan tren positif penjualan mobil China sepanjang Agustus 2025. Penjualan wholesales—pengiriman dari pabrik ke diler—mencapai 7.583 unit, meningkat sekitar 9 persen dibandingkan Juli yang hanya 6.848 unit. Sementara penjualan retail atau dari diler ke konsumen juga tumbuh 3 persen, dari 8.081 unit pada Juli menjadi 8.345 unit di bulan berikutnya.
Dari seluruh merek, BYD masih menduduki posisi teratas. Produsen yang sepenuhnya mengandalkan model BEV itu berhasil menjual 2.562 unit secara wholesales dan 2.746 unit secara retail. Model andalan BYD di Indonesia antara lain Dolphin, Atto 3, Seal, M6, Sealion 7, dan Atto 1.
Peta Persaingan: Dari BYD hingga Xpeng
Selain BYD, merek-merek lain seperti Wuling, Chery, dan AION juga menunjukkan performa cukup stabil. Penjualan GWM (Great Wall Motor), Jaecoo, dan Xpeng terlihat mengalami peningkatan signifikan. Sebaliknya, Denza mengalami penurunan penjualan bulan lalu.
Berikut rincian penjualan merek mobil China di Indonesia pada Agustus 2025:
Wholesales (Pabrik ke Diler)
- 
BYD: 2.562 unit
 - 
Chery: 1.179 unit
 - 
Wuling: 1.411 unit
 - 
AION: 725 unit
 - 
Jaecoo: 318 unit
 - 
Denza: 292 unit
 - 
GWM: 241 unit
 - 
Geely: 224 unit
 - 
Xpeng: 190 unit
 - 
Morris Garage: 139 unit
 - 
Jetour: 97 unit
 - 
DFSK: 80 unit
 - 
BAIC: 78 unit
 - 
Neta: 33 unit
 - 
Maxus: 12 unit
 - 
Seres: 2 unit
 
Retail (Diler ke Konsumen)
- 
BYD: 2.746 unit
 - 
Chery: 1.485 unit
 - 
Wuling: 1.546 unit
 - 
AION: 681 unit
 - 
Denza: 542 unit
 - 
Jaecoo: 290 unit
 - 
Geely: 281 unit
 - 
GWM: 210 unit
 - 
Morris Garage: 151 unit
 - 
Xpeng: 121 unit
 - 
Jetour: 101 unit
 - 
DFSK: 78 unit
 - 
BAIC: 75 unit
 - 
Neta: 23 unit
 - 
Maxus: 8 unit
 - 
Seres: 7 unit
 
Tren Pasar
Pengamat otomotif menilai, pertumbuhan ini menunjukkan mobil listrik dan hybrid asal China semakin diterima konsumen Indonesia. Kombinasi harga kompetitif, teknologi mutakhir, dan jaringan purna jual yang terus berkembang menjadi faktor penentu.
Namun, jalan menuju dominasi pasar tidak mudah. Persaingan ketat dengan merek Jepang dan Korea Selatan, yang memiliki basis pelanggan setia dan reputasi lama, memaksa produsen China terus berinovasi. Konsumen Indonesia kini dihadapkan pada pilihan yang lebih beragam, dan persaingan ini diyakini akan mendorong peningkatan kualitas produk sekaligus mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air. (A46)