Sinata.id – Mobil Honda Mobilio berpelat D 1538 YBN terseret kereta api Sri Bilah sejauh hampir satu kilometer di perlintasan tanpa palang pintu di Gang Sentosa, Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Jumat siang (24/10/2025). Janri Sagala (34), sang sopir yang merupakan pekerja di Bandara Kualanamu tewas di tempat, sementara dua lainnya mengalami luka-luka.
Menurut kesaksian warga, peristiwa maut terjadi sekitar pukul 13.20 WIB. Suara dentuman keras menggema dari arah rel kereta di Gang Sentosa hingga membuat warga berhamburan keluar rumah, mencari sumber suara.
Saksi menyebutkan, mereka melihat mobil Honda Mobilio berwarna abu-abu sudah dalam kondisi ringsek parah, terguling di sisi rel, dan terseret sejauh hampir satu kilometer oleh Kereta Api Sri Bilah yang melaju dari Rantau Prapat menuju Medan.
“Kami dengar suara keras sekali, kayak ledakan. Pas kami lari ke arah rel, mobilnya sudah terseret jauh. Sopirnya terjepit dan nggak bergerak lagi, dua penumpangnya luka-luka,” ungkap Bima, saksi mata.
Dijelaskannya, benturan keras terjadi ketika mobil berpelat D 1538 YBN, yang dikemudikan Janri Sagala, hendak melintas di perlintasan tanpa palang pintu di Gang Sentosa.
Baca Juga: Mobil Polisi Dipakai Perampok Jadi Sasaran Amuk Massa di Takalar
Diduga, pengemudi tak menyadari datangnya kereta akibat ketiadaan penjaga dan sistem peringatan otomatis di lokasi tersebut.
Dalam hitungan detik, laju kereta menghantam bagian depan mobil, menyeretnya hingga ke Gang Sempali, jarak sekitar satu kilometer dari titik tabrakan awal.
Informasi diperoleh, ketiga korban adalah karyawan PT Indonesia AirAsia Support (IAS) yang bertugas di Bandara Kualanamu.
Selain Janri yang tewas di tempat, dua rekannya yakni Deby Claudia Arfika (27), warga Pasar V Kebun Kelapa, dan Adelina br Sinuraya (25), asal Kabanjahe, mengalami luka-luka.
Deby kini dirawat di RS Patar Asih, sementara Adelina dalam kondisi kritis dan telah dirujuk ke rumah sakit di Medan.
“Dari kartu identitas yang ditemukan di lokasi, mereka satu tim teknis di IAS Bandara Kualanamu,” kata salah satu warga yang ikut membantu evakuasi.
Proses evakuasi berlangsung dramatis. Warga bergotong royong bersama petugas untuk mengevakuasi korban dari kendaraan yang remuk.
Pecahan kaca dan serpihan bodi mobil berserakan di sepanjang rel. Bau bensin menyengat di udara.
Petugas medis dan kepolisian bergerak cepat mengevakuasi korban dan mengamankan lokasi agar warga tidak mendekat terlalu dekat dengan rel.
Kanit Gakkum Satlantas Polresta Deliserdang, Iptu Robertus Gultom, membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, pengemudi meninggal dunia di tempat. Dua penumpang luka-luka, satu di antaranya dalam kondisi kritis,” ujarnya.
Ia menambahkan, masinis Kereta Sri Bilah sempat melakukan pengereman darurat, namun laju kereta yang tinggi membuat benturan tak dapat dihindari.