Acara tersebut menuai protes karena latar atau backdrop yang digunakan menampilkan ornamen budaya suku lain, bukan Simalungun.
Sebagai bentuk protes, Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (Gemapsi) memajang lima karangan bunga di trotoar depan Balai Kota Pematangsiantar pada Senin (1/9/2025). Karangan bunga itu dianggap sebagai simbol duka atas pengkaburan etnis Simalungun.
Sedangkan IKEIS telah melayangkan surat kepada DPRD Kota Pematangsiantar, Rabu (24/9/2025), meminta pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelidiki dugaan penistaan dan penghinaan terhadap etnis Simalungun. (SN14)