Simalungun, Sinata.id – Nagori Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, akhirnya kembali membentuk Badan Usaha Milik Nagori (BUMNag) setelah masa jabatan pengurus sebelumnya berakhir. Namun, proses ini diwarnai ketidakpuasan warga karena pengurus lama tidak memberikan laporan pertanggungjawaban.
Penjabat (Pj) Pangulu Nagori Banjar Hulu, Hery Kusmawan, saat dikonfirmasi pada Selasa (5/8/2025) siang, menyampaikan bahwa musyawarah pemilihan pengurus BUMNag telah dilaksanakan sebanyak dua kali.
“Musyawarah sebelumnya sempat batal karena partisipasi masyarakat yang minim. Namun hari ini kegiatan akhirnya bisa terlaksana dengan baik. Sayangnya, tidak ada satu pun dari pengurus lama yang hadir, padahal undangan sudah kami sampaikan,” jelas Hery.
Ketidakhadiran pengurus sebelumnya serta tidak adanya laporan pertanggungjawaban menimbulkan kecurigaan dan pertanyaan di kalangan warga mengenai transparansi pengelolaan BUMNag selama periode sebelumnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus mengejar pertanggungjawabannya pengurus BUMNag yang lama. “Kalau soal pendanaan ke BUMNag sebelumnya kita belum tahu. Nanti saya tanyakan ke Kaur (Kepala Urusan) saya. Kebetulan saya baru menjabat,” ungkapnya.
“Saya juga meminta dukungan masyarakat agar program pemeritah bisa berjalan dengan baik dan nagori ini bisa berkembang,” harapnya mengakhiri.
Musdes ini dihadiri oleh Pj Pangulu Nagori Banjar Hulu Hery Kusmawan, perangkat nagori, para Gamot, tokoh masyarakat, serta warga setempat.
Hasil pemilihan menetapkan Sunario sebagai Direktur BUMNag Banjar Mulia, didampingi oleh Mirda Boru Sinaga sebagai Sekretaris, dan Julham sebagai Bendahara.
Sementara pengurus sebelumnya yakni Eva Mariani kemudian dilanjutkan kepengurusannya kepada Bina Hayati dengan sekretaris Ira Maharani, Lisa Handayani, bendahara Nuria, Kepala unit 1 Irwani dan kepala unit 2 Susan Susantri.
Menurut informasi yang diberikan warga, pengurus ini dibentuk sejak 2017 silam dan berakhir masa periodesasi 2019 silam.
Sebagai informasi, Kardianto mantan Pangulu Nagori Banjar Hulu terjerat kasus korupsi Dana Desa tahun 2024. Dimana salah satu program yang dikorupsi adalah penyertaan modal BUMNag dan pelatihan pengurus BUMNag yang nilainya lebih dari Rp 130 juta. (SN11)