Pematangsiantar, Sinata.id – Dua penjambret Rindy Liviani (20) kini sedang menjalani perawatan intensif di RS Vita Insani, Pematangsiantar. Keduanya mengalami luka serius setelah diamuk massa usai melakukan aksi perampokan yang berujung meninggalnya korban, Senin siang, 9 Juni 2025.
Ps Kasi Humas Polres Pematangsiantar Iptu Agustina Triyadewi menjelaskan, salah satu pelaku sempat tidak sadarkan diri, sementara pelaku lainnya mengalami patah tulang. Keduanya disebut bernama Nanda dan Aditya
Keduanya pertama kali dibawa ke RSUD Djasamen Saragih setelah diamankan dari amukan massa yang tersulut emosi.
“Namun karena keterbatasan fasilitas dan ketiadaan dokter ortopedi di rumah sakit tersebut, keduanya kemudian dirujuk ke RS Vita Insani untuk mendapatkan penanganan lanjutan,” kata Agustina, Selasa (10/6/2025).
Aksi jambret terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Sigulang Gulang, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar.
Korban dalam peristiwa ini adalah dua wanita muda. Satu di antaranya, Rindy Liviani (20), meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara korban lainnya, Suci Ayu Ningsih (21), masih selamat dan kini juga tengah dirawat di rumah sakit. Sepeda motor korban disebut menabrak pohon media jalan.
Sedangkan kedua pelaku bertabrakan dengan mobil minibus Suzuki Ertiga, sehingga warga sekitar langsung mengejar dan menangkap kedua pelaku sebelum polisi tiba. Amukan massa membuat kondisi pelaku cukup parah sebelum akhirnya diamankan oleh aparat kepolisian.
Pihak kepolisian menyampaikan bahwa kedua pelaku akan diproses hukum setelah kondisi kesehatan mereka stabil.
“Mereka dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Agustina. (*)
Pamit Mencari Pekerjaan
Ayah korban, Nurdin, menceritakan, Rindy keluar dari rumah untuk berpamitan mencari pekerjaan di pabrik pengalengan Panei Tongah, Kabupaten Simalungun. Rindy berangkat dari kediamannya di Nagori Bayi Muslimin, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.
Tetapi dalam perjalanan, Rindy menjadi korban jambret sampai terlibat kecelakaan tragis yang berujung hilangnya nyawa. Keluarga Nurdin mendapat kabar tentang ini.
Nurdin dan keluarga tak kuasa menahan tangis begitu mendapat kabar kepulangan anak kedua dari empat bersaudara tersebut. Mereka kemudian bergerak ke rumah sakit melihat jasad Rindy.
“Dia tadi bilang mau nyari kerja ke simpang dua. Tak lama saya dapat kabar kalau dia kecelakaan karena dijambret. Awalnya kami ke RS Efarina, tapi ternyata jenazah (Rindy) sudah dibawa ke sini (RSUD Djasamen Saragih),” ujarnya, Senin (9/6/2025).
Menurut Nurdin teman Rindy, Suci juga masih trauma dan saat ini dirawat di RS Efarina. Nurdin berharap kepolisian segera mengusut kasus penjambretan yang telah menyebabkan kematian putrinya. (*)