Simalungun, Sinata.id – Pemerintah Nagori Karang Sari, Kecamatan Gunung Maligas gelar rapat dengan beberapa stakeholder pertanian untuk menerapkan pola tanam serentak pada lahan 210 hektar yang ada di nagori (desa) tersebut. Diyakini, pola tanam serentak memberikan dampak positif bagi petani.
Rapat dilaksanakan di Ruang Harungguan, Kantor Pangulu Karang Sari, Jumat (22/8/2025), untuk membahas pelaksanaan syukuran hasil panen serta penetapan pola tanam serentak.
Pertemuan (rapat) diikuti Pangulu Karangsari Yuda Muspianto, Babinsa Serka Edi Sunarto, PPL Pertanian Agusmanto, Maujana Gusmantoro, Ketua P3A Warisno, Ketua Gapoktan Edy Amir, dan seluruh ketua kelompok tani di Nagori Karang Sari.
Pada rapat disepakati, syukuran atas hasil panen akan dilakukan pada 12 September 2025 mendatang. “Syukuran ini bukan sekadar ungkapan rasa syukur, tetapi juga bentuk kebersamaan petani Karang Sari dalam menjaga semangat gotong royong,” ujar Yuda.
Selain itu, rapat juga menyepakati pembagian hamparan sawah menjadi tiga wilayah koordinasi. Yakni, Hamparan I dipimpin Warisno, Hamparan II dikoordinatori Isrodin, dan Hamparan III di bawah koordinator M. Khafen.
Untuk memastikan penerapan pola tanam, sistem penyemaian benih juga ditetapkan pengaturannya. Diencanakan, penyemaian atau turun benih akan dilakukan secara bergiliran sesuai hamparan. Untuk hamparan I dilakukan pada 15–25 September 2025, hamparan II pada 26 September–5 Oktober 2025, hamparan III pada 6–15 Oktober 2025.
“Dengan pembagian hamparan dan jadwal yang jelas, kita ingin menegakkan pola tanam serentak agar produksi lebih teratur dan hasil panen lebih maksimal serta pengendalian hama,” jelas Ketua P3A, Warisno.
Harapan yang sama juga disampaikan Babinsa Serka Edi Sunarto yang hadir dalam rapat. Ia menegaskan pentingnya kedisiplinan petani dalam mematuhi jadwal yang sudah ditentukan. “Kalau semua berjalan serentak, maka pengendalian hama lebih mudah, distribusi air lebih teratur, dan hasil panen tentu akan meningkat,” katanya.
Sementara itu, dari pihak Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Agusmanto memastikan bahwa pemerintah melalui Dinas Pertanian akan turut mendukung proses tanam. “Kami akan berupaya memaksimalkan ketersediaan pupuk dan menyiapkan alat bantu tanam agar petani tidak terkendala ketika sudah mulai turun ke sawah,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Edy Amir, yang menilai kesepakatan pola tanam serentak ini menjadi langkah strategis. “Kalau semua petani kompak, saya yakin Karang Sari bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal pengelolaan pertanian yang teratur,” katanya optimis.
Pemerintah Nagori Karang Sari sendiri berharap dengan adanya pola tanam serentak ini, produktivitas pertanian semakin meningkat.
“Kami mengajak seluruh masyarakat petani untuk bersama-sama mengikuti keputusan yang sudah disepakati. Mudah-mudahan hasil panen nanti lebih memuaskan dan membawa kesejahteraan,” ucap pangulu sembari mengatakan bahwa sebelumnya pola tanam serentak belum diterapkan secara efisien, karena masih ada petani yang membandel. (SN11)