Usai pelayanan medis, tim Kesjas tetap siaga di posko darurat yang didirikan di rumah warga.
Pendekatan cepat dan humanis ini membuat warga merasa tidak dibiarkan sendiri menghadapi bencana.
SPPG Polres Taput Bagikan 1.200 Bungkus Makanan di Lima Desa
Di Tapanuli Utara, persoalan utama bukan hanya banjir dan longsor, tetapi juga bagaimana memastikan dapur warga tetap mengepul di tengah situasi darurat.
Menyadari hal itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Tapanuli Utara menggelar dapur lapangan dan menyalurkan 1.200 bungkus makanan siap santap pada Kamis (27/11/2025).
Bantuan didistribusikan ke lima desa terdampak: Desa Simamora, Hutagalung Siwaluompu, Hutauruk, Siraja Oloan di Kecamatan Tarutung, serta Desa Sitompul di Kecamatan Siatas Barita.
Sejak pukul 08.00 WIB, personel Polres Taput bersama pengurus Bhayangkari mendatangi langsung permukiman warga untuk membagikan makanan.
Kapolres Tapanuli Utara, AKBP Ernis Sitinjak, menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar menjadi prioritas.
“Ini wujud nyata kepedulian kami. Kami ingin memastikan warga yang sedang tertimpa musibah tetap punya akses makanan dan merasakan kehadiran Polri di tengah mereka,” katanya.
Bersamaan dengan penyaluran bantuan, rombongan juga menyempatkan diri berdialog dengan warga, mengecek kondisi pengungsian, dan mengidentifikasi kebutuhan lanjutan yang harus dipenuhi.
Brimob Evakuasi Warga Terjebak Banjir di Desa Bukit Mas, Langkat
Di Langkat, air yang datang tiba-tiba pada Kamis dini hari membuat warga Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, terjebak di rumah masing-masing.
Debit air yang terus naik, dari setinggi pinggang hingga dada orang dewasa, memaksa evakuasi dilakukan secepat mungkin.
Personel Batalyon A Sat Brimob Polda Sumut diberangkatkan dari Mako pada pukul 23.00 WIB dan baru tiba sekitar pukul 01.30 WIB.
Sesampainya di lokasi, mereka menggelar apel singkat dan langsung berkoordinasi dengan BASARNAS, BPBD, Pol Airud, dan Polres Langkat untuk menyusun pola penanganan.
Dipimpin Wadanyon A Sat Brimob Polda Sumut, Kompol Abdul Holid, petugas menggunakan perahu karet menyisir rumah-rumah yang sudah dikepung air.
Lansia, anak-anak, dan keluarga yang rumahnya nyaris tak bisa diakses menjadi prioritas utama.