Sinata.id – Sebuah rekaman singkat yang menampilkan pengendara motor dipukul seorang polisi gangguan jiwa di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Selasa (18/11/2025), sontak memicu kehebohan publik. Mengantisipasi derasnya spekulasi, Polda Sumatera Utara segera bergerak dan memaparkan kronologi kejadian secara terbuka.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menegaskan bahwa institusinya tidak menutup-nutupi satu detik pun dari insiden tersebut.
Ia memulai dengan menuturkan kronologi, bagaimana kecelakaan kecil di depan gerbang Polda Sumut berujung pada aksi pemukulan yang terekam kamera warga.
Menurut Ferry, kejadian bermula ketika dua personel, Aiptu D dan Bripda G, hendak keluar dari kompleks Polda Sumut dengan sepeda motor.
Pada saat bersamaan, motor yang dikendarai ALP, seorang pegawai Angkasa Pura, melaju dari arah Tanjung Morawa.
“Korban tanpa sengaja menyenggol sepeda motor anggota dari belakang. Semuanya sama-sama naik motor. Setelah tersentuh, Bripda G bereaksi spontan dan memukul,” ujar Ferry, Kamis (20/11/2025).
Baca Juga: Megawati Zebua Jadi Tersangka Penganiayaan Pramugari Wings Air, Berkas Dilimpahkan ke Jaksa
Reaksi emosional Bripda G yang terekam itulah kemudian viral.
Namun Ferry menegaskan, tindakan itu bukan cerminan perilaku personel Polda Sumut secara umum.
Justru sebaliknya, kata Ferry, ada faktor penting di balik tindakan tidak terkontrol itu, yakni kondisi medis yang telah lama diderita sang oknum.
Penderita Skizofrenia Paranoid Sejak Lama
Dalam konferensi pers yang berlangsung terbuka, Ferry mengungkapkan bahwa Bripda G telah didiagnosis skizofrenia paranoid sejak bertahun-tahun lalu dan menjalani pengobatan rutin.