Jakarta, Sinata.id – Upaya revolusioner perbaikan di tubuh Direktorat Jenderal Bea Cukai kini memasuki babak baru yang didukung teknologi mutakhir.
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, melaporkan langsung kemajuan signifikan ini kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Hambalang, Jawa Barat, Senin (15/12/2025).
Fokus utama perbaikan ini adalah penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) yang diharapkan mampu membasmi praktik curang dan kebocoran pendapatan negara di pelabuhan.
AI dan Scanner Canggih di Tanjung Priok
Menkeu Purbaya menjelaskan bahwa sistem canggih ini telah mulai beroperasi pada alat pemindai (scanner) peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kami melaporkan kemajuan di Bea Cukai dari sisi IT. Kami pasang scanner baru. Di Tanjung Priok, sudah 8 unit, dan akan ditambah menjadi 9. Tempat lain juga akan segera menyusul,” ujar Purbaya usai rapat.
Inovasi yang paling menonjol adalah integrasi AI pada sistem pemindai ini. Purbaya mengungkapkan, teknologi ini akan menggantikan proses pemeriksaan manual yang rentan terhadap permainan harga.
“Kami sudah menggunakan sistem AI. Alat pemindai ini akan langsung mendeteksi harga dan membandingkannya secara real-time dengan harga di marketplace. Ini akan mengurangi praktik ‘main-main’ harga di lapangan,” kata Purbaya.
Sentralisasi Data untuk Cegah Kecurangan
Dengan sistem terpusat ini, otorisasi penentuan harga barang tidak lagi berada di tangan petugas daerah.
“Nanti data perbandingan harga dari daerah-daerah akan kita tarik ke pusat. Jadi, petugas di daerah tidak bisa lagi menentukan harga seenaknya. Ini langkah penting untuk mengurangi praktik kecurangan,” ucapnya.
Target Maret: Seluruh Sistem AI Berjalan Sempurna
Menkeu Purbaya menargetkan implementasi teknologi canggih ini dapat berjalan sempurna paling lambat Maret mendatang di seluruh daerah dengan skala ekonomi yang besar.
Percepatan ini bukan tanpa alasan. Sebelumnya, Purbaya memang telah memberikan peringatan keras kepada instansi Bea Cukai, bahkan mengancam pembekuan jika tidak ada perbaikan nyata. Pemanfaatan teknologi canggih ini menjadi jawaban atas tuntutan reformasi tersebut.
Menariknya, di balik terobosan ini, ternyata ada talenta-talenta lokal yang berperan besar. “Saya agak kaget juga, ternyata beberapa orang IT di Bea Cukai cukup pintar. Sistem AI ini mereka buat hanya dalam waktu dua minggu. Mereka juga pernah menjadi juara 1 di perlombaan pembuatan software yang diadakan oleh KPK,” tutur Purbaya, optimis dengan masa depan Bea Cukai yang kini bersandar pada teknologi. []




