Oleh: Pastor Dion Panomban
Selasa, 9 Desember 2025 — Saat Teduh Abba Home Family,
Ketertarikan manusia pada kenikmatan dunia sering kali membuat hati menjauh dari kehendak Allah. Ketika seseorang lebih mencintai kesenangan dan kesombongan hidup, ia akan sulit memahami apa yang baik, berkenan, dan sempurna menurut Tuhan. Keinginan daging melahirkan pikiran kedagingan yang akhirnya membawa manusia kepada maut, serta membuatnya tidak mungkin hidup berkenan kepada Allah.
Pembacaan Alkitab hari ini terambil dari 1 Yohanes 3:1-6 (TB). Rasul Yohanes mengingatkan bahwa status sebagai anak Allah adalah anugerah besar. Dunia mungkin tidak memahami identitas ini, sebab dunia pun tidak mengenal Allah. Namun orang percaya dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, menjaga diri dari dosa, serta menaruh pengharapan pada Kristus yang suatu hari akan menyatakan diri-Nya. Firman Tuhan menegaskan bahwa setiap orang yang terus hidup dalam dosa sesungguhnya tidak melihat dan tidak mengenal Dia.
Dalam renungan ini, beberapa pertanyaan perenungan dapat membantu memperdalam pemahaman akan firman Tuhan:
1. Mengapa kita disebut anak Allah?
Karena Allah telah mengaruniakan kasih yang besar sehingga orang percaya disebut anak-anak-Nya (ayat 1).
2. Mengapa dunia tidak mengenal kita?
Dunia tidak mengenal Allah, maka ia pun tidak mengenal mereka yang menjadi milik-Nya (ayat 1).
3. Pengharapan apa yang dimaksud?
Pengharapan bahwa ketika Kristus datang, orang percaya akan menjadi sama seperti Dia dan melihat-Nya dalam kemuliaan-Nya (ayat 2-3).
4. Apa definisi dosa menurut ayat 4?
Dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah.
5. Untuk apa Yesus menyatakan diri?
Yesus datang untuk menghapus dosa dan memanggil manusia hidup dalam kekudusan, tidak lagi menjadi hamba dosa (ayat 5-6).
Renungan ini kembali meneguhkan bahwa identitas sebagai anak Allah bukan hanya status, melainkan panggilan untuk hidup benar.
Menjauhi dosa adalah bukti seseorang tinggal di dalam Kristus.
Siapa yang tetap ada di dalam-Nya akan dimampukan menjalani hidup kudus dan berkenan kepada Allah.
Hiduplah sebagai anak Allah dengan meninggalkan dosa dan menaruh pengharapan pada Kristus, sebab hanya dalam Dia terdapat kehidupan yang kekal dan sejati.[A27]