Dalam pengakuannya, Adi mengaku kerap melihat sesama WNI direkrut untuk pekerjaan yang ternyata murni penipuan daring, dengan target korban orang Indonesia sendiri.
Pulang Tinggal Nama
Di Jawa Barat, seorang ibu masih memeluk foto putranya, Dody, yang meninggal setelah menjadi korban TPPO di Kamboja.
Dody, yang awalnya dijanjikan pekerjaan bergaji Rp10 juta di Thailand, justru diselundupkan ke Kamboja dan dipaksa bekerja sebagai scammer.
Dalam kondisi sakit dan kekurangan gizi, ia berpindah perusahaan hingga tiga kali dan akhirnya meninggal di rumah sakit.
Lebih memilukan, keluarga tidak mampu menebus jenazah karena biaya pemulangan mencapai Rp50 juta.
Dody akhirnya dimakamkan di negara asing tanpa didampingi keluarga.
“Saya ikhlas tidak ikhlas. Tapi kalau tidak dimakamkan, anak saya terkatung-katung,” ujar sang ibu.
Baca Juga: Sister Orange, Kreator Konten China Hilang di Kamboja Usai Temui Kekasih
Kasus Meledak, 85% Terkait Penipuan Online
KBRI Phnom Penh mencatat lonjakan kasus yang makin mengkhawatirkan, 1.301 kasus WNI bermasalah hanya dalam tiga bulan pertama 2025, 85% terkait online scam, naik 174% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Operasi penertiban besar-besaran pemerintah Kamboja membuat ribuan WNI tersapu dalam razia. Banyak yang tertangkap tanpa membawa paspor karena disita perusahaan tempat mereka bekerja.