Moskwa, Sinata.id — Rusia kembali melancarkan serangan besar-besaran terhadap Ukraina dengan menyasar berbagai target militer di sejumlah wilayah. Dalam pernyataan resmi yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia dikutip Sinata.id pada Sabtu (24/5/2025), Moskwa mengklaim telah melumpuhkan sejumlah infrastruktur pertahanan penting milik Ukraina, termasuk sistem rudal Patriot buatan Amerika Serikat.
Menurut laporan kementerian, pasukan Rusia berhasil menghancurkan dua peluncur sistem pertahanan udara Patriot, satu pos komando, dan satu stasiun radar menggunakan rudal balistik Iskander. Serangan tersebut merupakan bagian dari operasi militer yang berlangsung sejak Selasa malam hingga Kamis pagi waktu setempat.
Selain itu, Rusia mengklaim berhasil menembak jatuh 485 drone Ukraina dalam periode yang sama, termasuk 63 unit yang terdeteksi di wilayah Moskwa dan 121 lainnya di kawasan Krasnodar dan sekitarnya. Moskwa juga menyatakan telah merebut pemukiman strategis Novopokrovka di wilayah Donetsk.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menegaskan bahwa negaranya akan memberikan respons keras terhadap gelombang serangan drone Ukraina yang semakin intensif. Ia menyebut militer Rusia tengah membangun zona penyangga keamanan di sepanjang perbatasan, khususnya di wilayah Kursk, Belgorod, dan Bryansk.
Putin juga menyampaikan bahwa pasukannya telah memulai proses pemulihan wilayah perbatasan dan melakukan pembersihan ranjau di daerah-daerah yang sebelumnya menjadi zona pertempuran.
Di sisi lain, militer Ukraina membantah dominasi Rusia di medan perang. Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir telah terjadi 144 bentrokan dengan pasukan Rusia di sepanjang garis depan. Ukraina mengklaim berhasil menahan serangan dari berbagai arah.
Sementara itu, Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina dari Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional, Andriy Kovalenko, menyatakan bahwa drone-drone Ukraina telah menyerang sejumlah fasilitas yang mendukung kompleks industri militer Rusia, termasuk di wilayah Moskwa dan Tula. (*)