Ia menambahkan, Azis bukan dipecat, melainkan mengundurkan diri tiga minggu sebelum aksi nekat itu terjadi.
Atmosfer rekonstruksi makin memanas ketika fakta lain terungkap.
Salah satu tersangka ternyata adalah jemaat satu gereja Khamozaro.
Oloan Simamora, yang selama ini dibantu keluarganya oleh sang hakim, mengaku menyesal dan berulang kali menyampaikan permintaan maaf karena turut membantu Azis.
Khamozaro tampak terpukul mendengar pengakuan tersebut.
Adegan rekonstruksi kemudian memutar ulang rencana Azis pada Selasa (3/11/2025).
Ia digambarkan membeli sebotol pertalite dari Pertamini Delitua, memantau situasi di PN Medan, lalu menuju rumah korban sekitar pukul 09.30 WIB.
Kunci rumah ditemukan di rak sepatu, membuat Azis masuk tanpa merusak pintu.
Di dalam, ia mengambil perhiasan milik istri Khamozaro, kemudian menyalakan api dari tisu yang disiram pertalite.
Kepulan asap pertama muncul sekitar pukul 10.30 WIB, memicu warga memanggil petugas pemadam kebakaran.
Azis akhirnya ditangkap pada 14 November 2025, diikuti penangkapan tiga rekannya.