Simalungun, Sinata.id – Ruang tahanan di Pengadilan Negeri Simalungun ternyata tidak hanya berfungsi sebagai tempat menunggu giliran sidang. Bagi sebagian terdakwa dan keluarganya, ruang justru menjadi momen berharga untuk bisa bercengkerama meski dalam keterbatasan.
Seorang keluarga terdakwa, boru Sinaga, mengungkapkan bahwa kesempatan bertemu di ruang tahanan pengadilan memberikan nuansa berbeda ketimbang di lembaga pemasyarakatan (lapas).
“Kalau menunggu sidang di sini, kami bisa berbincang cukup lama meski hanya berdiri dan dibatasi tembok sel. Rasanya lebih leluasa dibandingkan di lapas, karena kalau di sana harus melewati pemeriksaan ketat, termasuk barang titipan atau makanan. Di sini, makanan yang dibawa bisa langsung diberikan dan dimakan tanpa harus dititipkan,” ujarnya kepada Sinata.id, Kamis (21/8/2025).
Amatan di lokasi, suasana haru pun terlihat ketika keluarga dan terdakwa saling berjumpa. Pertemuan di antara tembok itu pun tak jarang melahirkan tangisan.
Seorang tahanan pria kasus pencurian menuturkan bahwa pertemuan singkat dengan keluarga di ruang tahanan pengadilan memiliki arti tersendiri baginya.
“Jadi tahanan itu tidak enak, apalagi di dalam sel serba terbatas. Tapi kalau soal kunjungan, memang lebih terasa hangat kalau keluarga datang ke pengadilan. Bisa menambah kekuatan mental sebelum dengar putusan hakim. Kalau kunjungan di lapas kadang ada urusan administrasi, jadi terasa lebih ribet,” katanya.
Meski begitu, akses ke ruang tahanan tetap dijaga ketat. Pintu pagar besi kerap ditutup, dan setiap pengunjung wajib meminta izin kepada aparat kepolisian maupun jaksa yang bertugas mengawal tahanan sebelum memasuki area sel tahanan. (SN13)