Sinata.id – Setelah menunggu lebih dari 14 tahun, impian Timor Leste akhirnya menjadi kenyataan. Negeri kecil di ujung timur Nusantara itu resmi bergabung dengan ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi ke-47 di Kuala Lumpur, Sabtu (25/10/2025).
Peristiwa bersejarah itu diumumkan secara megah dalam pembukaan KTT di hadapan para pemimpin negara kawasan. Bendera Timor Leste berkibar berdampingan dengan sepuluh negara ASEAN lainnya, simbol bersatunya keluarga besar Asia Tenggara.
“Lebih Sulit Masuk ASEAN daripada Masuk Surga”
Presiden José Ramos-Horta, dalam pernyataannya, menyebut bergabungnya Timor Leste ke ASEAN bukan sekadar pencapaian diplomatik, melainkan “buah dari kesabaran panjang dan keteguhan hati”.
“Sejak merdeka, kami telah menjalin persahabatan erat dengan negara-negara di kawasan ini. Kini, keanggotaan di ASEAN menjadi bukti komitmen kami menjaga perdamaian, kesejahteraan, dan persatuan regional,” ujar Ramos-Horta.
Ungkapan legendarisnya saat berkunjung ke Sekretariat ASEAN di Jakarta, Agustus lalu, kembali viral.
“Masuk ASEAN bahkan lebih sulit daripada masuk surga.”
Sebuah kalimat yang kini sebagai simbol perjuangan diplomasi kecil nan gigih di tengah arena politik raksasa.
Baca Juga: Malaysia Salah Sebut Nama Presiden Prabowo jadi Jokowi di Siaran Langsung KTT ASEAN
Perdana Menteri Xanana Gusmão menegaskan bahwa Timor Leste tidak datang untuk menjadi penonton.
“Keanggotaan ini adalah panggilan untuk bekerja bersama, membangun Asia Tenggara yang makmur, inklusif, dan tangguh menghadapi tantangan global,” tegasnya.
Ia menambahkan, Timor Leste siap memberi kontribusi konkret dalam penguatan ekonomi dan sosial di kawasan.
Indonesia Pendukung Sejati Sejak Awal
Di balik keberhasilan Dili menembus tembok keanggotaan ASEAN, ada peran besar Indonesia.
Jakarta menjadi salah satu negara pertama yang mendukung penuh proses keanggotaan Timor Leste, meski hubungan kedua bangsa masih menyimpan luka sejarah masa lalu.