Sinata.id – Isu dugaan hubungan terlarang yang melibatkan seorang pramugari dan petinggi maskapai nasional kembali mengguncang ruang publik. Nama Exy Dewi Lestari, awak kabin Lion Air, menjadi sorotan setelah istri sah salah satu direktur produksi maskapai tersebut secara terbuka mengungkap dugaan perselingkuhan yang diklaim telah menggerus rumah tangganya selama bertahun-tahun.
Rentetan pengakuan itu pertama kali mencuat ke publik melalui sejumlah tayangan digital dan media sosial, termasuk kanal YouTube dr. Richard Lee MARS serta unggahan akun Instagram dan TikTok milik Winna Balina, perempuan yang mengaku sebagai istri sah sang direktur.
Sejak saat itu, kasus ini berkembang menjadi perbincangan nasional, memantik empati, kontroversi, hingga spekulasi liar di jagat maya.
Baca Juga: Kebakaran Gedung Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Korban Berhasil Teridentifikasi
Bermula dari Dugaan Sederhana
Winna Balina mengungkap, kecurigaannya terhadap sang suami bermula dari temuan yang tampak sepele.
Sebuah struk restoran yang tersimpan di tas suaminya memunculkan pertanyaan.
Saat dikonfirmasi, sang suami menyebut makan malam tersebut sebagai jamuan untuk kru kabin, termasuk Exy Dewi Lestari.
Namun, penjelasan itu tak menghentikan instingnya.
Kecurigaan Winna justru menguat ketika ia menemukan jejak komunikasi sang suami dengan seorang pramugari melalui aplikasi panggilan video.
Percakapan yang dinilai melampaui batas profesional menjadi titik balik dari kepercayaannya.
“Sebagai istri, saya merasa ada yang tidak wajar. Hubungan kerja tidak seharusnya sedekat itu,” ungkap Winna dalam salah satu pernyataannya yang kemudian viral, dikutip Rabu (10/12/2025).
Pilihan Editor: Gambaran Video CCTV Lantai 3 Inara Rusli yang Viral: Kamar, Ranjang, dan Dua Sosok?
CCTV Lift Jadi Pemicu Ledakan Isu
Polemik kian memanas ketika rekaman CCTV sebuah apartemen tersebar luas.
Dalam video berdurasi sekitar 2 menit 30 detik, terlihat seorang wanita yang disebut sebagai Exy Dewi Lestari berada di dalam lift bersama pria yang diduga suami Winna.
Potongan visual tersebut menampilkan gestur yang ditafsirkan publik sebagai kedekatan personal.