Yayasan Biara Santa Clara yang ia pimpin juga mengirim ambulans, truk bantuan, hingga mendirikan rumah sakit lapangan dekat garis depan.
Setiap sekitar enam minggu, mereka kembali membawa warga yang terluka ke Spanyol untuk dirawat, lalu memulangkannya ketika pulih.
Pada Juni lalu, Suster Lucia menerima panggilan dari Paus Leo XIV dan bertemu langsung dengannya pada Agustus.
Sang Paus, kata Suster Lucia, mengikuti dengan seksama perkembangan perang dan memberikan rosario khusus untuk ia bawa ke para prajurit dan warga yang terluka.
“Saya yakin Paus Leo melanjutkan garis yang sama dengan Paus Fransiskus: menolak invasi ini dan memperjuangkan perdamaian,” ujarnya. [a46]