Sinata.id – Jaringan bandar narkoba di Medan terungkap menjalankan taktik pertahanan dengan mengalirkan listrik ke kawat berduri demi melindungi barak-barak sabu mereka. Dalam penggerebekan besar yang dipimpin Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak, aparat menemukan sistem keamanan layaknya benteng mini yang dijaga ketat oleh para bandar.
Operasi gabungan yang melibatkan BNN Sumut, Polda Sumut, Kodam I/Bukit Barisan, dan Pemko Medan ini menjadi babak baru dalam perang melawan narkoba.
Sejak 3 hingga 7 November 2025, mereka menyisir sarang narkoba di berbagai titik rawan, termasuk Kampung Lalang, wilayah yang lama dikenal sebagai “zona merah” peredaran sabu di Kota Medan.
Baca Juga: Barak Narkoba Dialiri Listrik di Kampung Lalang Digempur Habis
Kawat Duri Berlistrik
Saat petugas menembus Jalan Balai Desa, Kelurahan Lalang, mereka mendapati pemandangan yang mengagetkan, tiga barak narkoba berdiri kokoh, dikelilingi kawat berduri yang dialiri listrik tegangan tinggi.
Para pengedar memantau pergerakan aparat lewat handy talky (HT), sementara para pengguna sabu dibuat antre rapi di depan barak seolah sedang menunggu giliran di loket resmi.
“Para pelaku mengubah lokasi itu seperti markas pertahanan. Mereka pasang kawat listrik untuk menghalangi petugas masuk,” ujar Kombes Pol Calvijn dalam konferensi pers yang digelar di pinggiran Sungai Lingkungan Pria Laut III, Jumat (7/11/2025).
Barak-barak itu dikendalikan seorang bandar berinisial MF yang dikenal lihai dan nekat.
Selain berjualan sabu, lokasi itu juga dijadikan arena perjudian dingdong dan tembak ikan, tempat uang haram mengalir tanpa henti.
Operasi Gabungan Berujung Panen Besar
Dari penggerebekan di Kampung Lalang dan sejumlah lokasi lain seperti Jalan Pasundan, Desa Namogajah, dan wilayah Asahan, tim gabungan menyita 35 kilogram sabu, 985 butir ekstasi, serta 178 catridge vape mengandung MDMA dan kokain.
Tak tanggung-tanggung, 59 tersangka berhasil diamankan dalam operasi serentak yang juga digelar di berbagai kota lain di Indonesia.