Pematangsiantar, Sinata.id – Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD), serta Koperasi Rejeki Halal Barokah (RHB) gelar Gerakan Pangan Murah di Balairung Rajawali, Kecamatan Siantar Utara.
Kegiatan pangan murah ini dimulai hari ini, Rabu 8 Oktober 2025, dan akan berlangsung hingga 17 Oktober 2025. Pada periode itu, pangan murah akan buka sejak pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kota Pematangsiantar, Sari Dewi R Damanik mengatakan, gerakan pangan murah merupakan langkah nyata pemerintah dalam menekan laju inflasi, dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.
“Komoditi yang dijual antara lain beras SPHP seharga Rp 56.500, minyak makan Rp 14.500, cabai merah Rp 58.000, cabai rawit Rp 23.000, dan tomat Rp 7.000 per kilogram,” jelasnya, Rabu (8/10/2025).
Sementara, Manajer Koperasi RHB Armansyah Pasaribu menyampaikan, kegiatan merupakan bentuk kerja sama antara pemerintah kota dengan Dinas Koperasi dan Dinas Ketahanan Pangan.
“Tujuannya agar daya beli masyarakat meningkat dan harga komoditi di pasar bisa lebih stabil. Dalam kegiatan ini kami tidak mencari profit, tapi kita menyediakan subsidi yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Pematangsiantar,” ujarnya.
Armansyah menambahkan, cabai merah menjadi salah satu komoditi penyumbang inflasi tertinggi sehingga menjadi fokus intervensi pasar. Sebelumnya, kegiatan serupa juga telah digelar di delapan kecamatan.
Ketua Koperasi RHB, Nita Maulida Damanik menegaskan, gerakan pangan murah akan terus dilaksanakan selama angka inflasi di Kota Pematangsiantar masih tinggi.
“Berdasarkan survei BPS, ketika inflasi naik, pemerintah bersama kami akan kembali menggelar pasar murah untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok,” tuturnya.
Di sisi lain, masyarakat yang hadir menyambut baik kegiatan tersebut. Sulastri warga Kelurahan Martoba, mengaku terbantu dengan harga bahan pokok yang jauh lebih murah dibanding harga pasar.
“Kalau di pasar, harga cabai merah bisa sampai Rp 70 ribu per kilo. Di sini cuma Rp 58 ribu, lumayan bisa hemat. Apalagi menjelang akhir bulan, kebutuhan banyak,” ucapnya.
Senada, Bambang warga Kecamatan Siantar Utara berharap kegiatan seperti ini dapat rutin dilakukan, terutama menjelang hari besar keagamaan.
“Pasar murah seperti ini sangat membantu kami masyarakat kecil. Kalau bisa jangan cuma di Rajawali, tapi juga di setiap kelurahan biar semua warga merasakan manfaatnya,” katanya. (SN15)