Para lelaki berdiri kaku, memalingkan wajah ke bukit, mencoba menyembunyikan duka yang terlalu besar untuk dilampiaskan dengan tangis.
Baca Juga: Longsor Mardame Tewaskan Satu Keluarga, Banjir Meluas di Badiri, Sarudik, Lumut, dan Sibolga
Kepulangan Poliman Lumbantobing: Bukan Untuk Memeluk, Tetapi Menatap Empat Jenazah
Sementara evakuasi berlangsung, Poliman Lumbantobing sedang berada di luar kota sebagai sopir angkutan.
Ia menerima telepon pagi itu, lalu bergegas pulang tanpa pernah membayangkan apa yang menantinya.
Ia tidak pulang untuk memeluk istrinya, Dewi Hutabarat.
Tidak pulang untuk menggendong si bungsu, Ilona.
Tidak pulang untuk menyambut Tio dan Vania yang biasanya berlari menyambutnya.
Ketika ia tiba di rumah kerabat, empat jenazah sudah berjejer rapi.
Beberapa warga yang menyaksikan momen itu menunduk.
Baca Juga: Longsor Mardame Tewaskan Satu Keluarga, Banjir Meluas di Badiri, Sarudik, Lumut, dan Sibolga
Mereka tidak kuat melihat seorang ayah yang baru saja kehilangan seluruh dunia dalam sekejap.