Simalungun, Sinata.id – Pembangunan (perbaikan) jembatan di Nagori (Desa) Silau Malela, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, oleh warga sekitar, sempat tertunda.
Namun, setelah dimediasi tokoh masyarakat Nagori Silau Malela, Martiaman Sijabat, pengerjaan pembangunan jembatan pun berlanjut. Saat itu, Martiaman membuka Komunikasi dengan pihak PTPN IV Region I Kebun Bangun.
Kemarin, Senin 23 Juni 2025, warga Desa Silau Malela menghentikan pekerjaan pembangunan jembatan karena terjadi mis komunikasi antara warga dengan pihak PTPN IV Region I Kebun Bangun.
Namun hari ini Selasa 24 Juni 2025, pengerjaan perbaikan jembatan dapat diteruskan oleh warga, setelah mendapat persetujuan lisan dari pihak Kebun Bangun.
Persetujuan diperoleh, tidak terlepas dari komunikasi yang dilakukan Martiaman Sijabat dengan sejumlah pihak dari PTPN IV Region I. Serta peran dari Pangulu Nagori Silau Malela Budianto Saragih dam Sekcam Gunung Malela.
“Oke pak, lanjut pak. Sudah setuju kebun (Kebun Bangun),” ucap Mandor I Kebun Bangun, Selamat Riadi kepada warga Desa Silau Malela untuk melanjutkan pembangunan jembatan.
Jembatan diperbaiki dengan cara membangun ulang. Pembangunan dilakukan warga secara swadaya. “Dana nya dari kami warga di sini. Kami kumpul-kumpul. Setelah terkumpul, baru kami kerjakan,” Gamot Huta II Nagori Silau Malela, Risman Sijabat.
Sebut Risman, jembatan yang mereka bangun ulang, setelah tahun lalu ambruk. Setelah ambruk, warga memasang jembatan darurat terbuat dari batang pohon kelapa.
Hanya saja, jembatan darurat yang dibangun bulan Nopember 2014 yang lalu, kondisinya juga sudah rusak. Sehingga warga berpikir untuk membangun ulang jembatan secara permanen, yang dananya bersumber dari dana “patungan” warga.
“Jembatan di sini sudah ada sejak 20 tahun yang lalu. Jadi sudah tua juga usianya,” ucapnya.
Ungkap Risman, warga sangat berharap jembatan yang diperbaiki segera berfungsi. Karena warga yang umumnya petani sawah, sudah lebih dari 10 hari menunda masa panen. “Seharusnya kami sudah panen. Tapi, karena tidak ada akses jalan, jadi kami pun menunggu jembatan selesai diperbaiki,” tuturnya.
Lebih lanjut Risman menjelaskan, di sekitar jembatan, ada sekira 50 hektar lahan pertanian sawah, dengan jumlah petani sebanyak 70 KK. (*)