Sinata.id – Warganet dibuat heboh! Sebuah kios bakso babi di Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, tiba-tiba viral di media sosial karena memajang spanduk berlogo Dewan Masjid Indonesia (DMI). Logo lembaga yang identik dengan tempat ibadah umat Islam itu terpampang di warung yang justru menjual bakso berbahan daging babi.
Video penampakan spanduk itu menyebar cepat di dunia maya, memicu tanya dari netizen, “Kok bisa logo DMI nempel di warung bakso babi?”
Ahmad Bukhori, Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) Ngestiharjo, membenarkan bahwa spanduk itu memang dibuat oleh pihaknya. Ia menuturkan, langkah tersebut berawal dari keresahan warga sekitar.
Dijelaskan Bukhori, pada Januari 2025, DMI menerima laporan dari takmir salah satu masjid yang mendapati banyak warga, termasuk perempuan berhijab, mampir membeli bakso di kios tersebut tanpa tahu bahwa dagangan itu mengandung daging babi.
“Waktu kami cek, benar, penjualnya jual bakso babi. Tapi nggak ada tanda apa-apa yang jelas,” ujarnya.
Baca Juga: Yuda Pratama Bukan Mahasiswa, Tapi Kerap Bikin Resah Kampus, Ternyata ‘Langganan’ Polisi
Spanduk ‘Humanis’ dari DMI
Masalah makin pelik karena pedagang hanya menempel tulisan kecil “B2” di selembar kertas HVS.
“Ukurannya kecil, kadang malah tidak dipasang. Wajar saja, banyak pembeli yang terkecoh,” tambah Bukhori.
Setelah rapat bersama, DMI memutuskan untuk membuat spanduk baru yang besar dan jelas.
Di sana tertulis bahwa warung tersebut menjual bakso babi non-halal, lengkap dengan logo DMI Ngestiharjo sebagai penanda bahwa informasi itu resmi.
“Tujuannya agar tidak ada yang tertipu. Bukan untuk promosi, tapi edukasi,” jelas Bukhori.
Spanduk itu akhirnya terpasang pada Februari 2025, disaksikan langsung oleh penjual bakso yang dinilai kooperatif dan terbuka.
Namun beberapa bulan kemudian, unggahan video spanduk tersebut meledak di media sosial.
