Tapanuli Selatan, Sinata.id – Warga Desa Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut, menyimpan legenda yang bikin merinding. Di aliran Sungai Rianiate, hidup ribuan ikan jurung yang diyakini sebagai ikan keramat dan tak boleh diambil sembarangan.
Kepercayaan itu bukan tanpa alasan. Bosrin, seorang tokoh masyarakat, menceritakan, pernah ada warga yang mencoba mencuri ikan jurung tersebut. Tak lama setelahnya, orang itu meninggal dunia.
“Sudah ada beberapa korban, makanya dilarang diambil dari sungai itu. Ceritanya memang gitu, keramat,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Dari kejadian-kejadian yang ada, lanjutnya, keyakinan pun kian berkembang akan kekeramatan ikan. Sampai kini kepercayaan tersebut terus dipelihara masyarakat Tapsel, terkhusus di Desa Rianiate.
Menurut cerita turun-temurun, ikan-ikan ini awalnya dipelihara seorang kiai desa untuk menjaga kejernihan air sungai, sekitar seratus tahun lalu.
Sang kiai yang tinggal di sebuah masjid di desa, merasa prihatin terhadap kondisi air sungai yang kotor meski digunakan untuk keperluan wudhu. Situasi ini disebut terjadi karena warga kurang menjaga kebersihan.
“Oleh Kiai tadi dipeliharanya beberapa ikan jurung. Tujuannya supaya ikan memakan kotoran sungai. Biar bersihlah maksudnya (sungai) tadi. Namun jumlah ikannya makin banyak, bahkan sampai sekarang jumlahnya ribuan.
Meski jumlahnya terus bertambah, ikan jurung ini tak pernah habis, bahkan tak pernah bermigrasi ke Danau Siais meski sungainya bermuara ke sana. Diperkirakan bobotnya mencapai lebih dari sekilo per ekornya.
“Enggak pernah kemana-mana ikannya, hanya di sepanjang aliran sungai. Sungainya panjang, arahnya ke (Danau) Siais, tapi ikannya engga pernah ke danau. Kalau secara logika situasi ini gak masuk akal, ya, tapi sudah lama begitu,” katanya.
Bosrin menceritakan, ikan-ikan tersebut pernah diambil oleh kiai dari sungai untuk dibagikan ke masjid maupun fakir miskin. “Dia yang ambil gak apa-apa. Kejadian (musibah) ga ada terjadi. Tapi itu tadi karena tujuannya,” terangnya.
Warga sekitar maupun luar daerah percaya keberadaan ikan jurung bisa membawa hal positif , sehingga warga tak sungkan memanjatkan doa di lokasi aliran sungai yang dihuni ikan.
“Ada aja yang datang kesitu. Ibaratnya mau bernazar lah. Caranya kasih makan ikan aja,” katanya.
Tim Sinata berkesempatan berkunjung langsung ke lokasi untuk menyaksikan keberadaan ikan jurung di aliran sungai dari atas jembatan di Desa Rianiate, Rabu (13/8/2025).
Terlihat memang ada puluhan ikan jurung dengan beragam ukuran berenang di sungai yang dangkal dan jernih. Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan jumlah ikan sampai ribuan ekor memenuhi sungai.
Saat diberi makan, mereka berebut dengan riang, seakan tak menyimpan aura mistis. Namun, cerita-cerita yang melekat membuat siapa pun berpikir dua kali untuk berniat buruk.
Legenda ikan jurung keramat ini sudah berumur sekitar lebih dari seratus tahun. Warga sekitar hidup berdampingan dengan ikan, tetapi tak ada yang berani mengambilnya. (*)