Sinata.id – Bupati Bireuen, H. Mukhlis, memilih turun langsung ke lapangan tanpa jeda sejak banjir besar melanda wilayahnya. Selama 24 jam penuh, siang dan malam, orang nomor satu di Kabupaten Bireuen itu bergerak dari satu titik pengungsian ke titik lainnya, memastikan tidak ada warganya yang kelaparan di tengah bencana.
Hingga Senin (8/12/2025), Mukhlis tercatat telah mendatangi puluhan desa yang terdampak banjir.
Salah satunya di Meunasah Desa Bugeng, Kecamatan Jangka, tempat para pengungsi masih bertahan dengan keterbatasan logistik dan fasilitas dasar.
Di hadapan bupati, Kepala Desa Bugeng, Rahmat, menyampaikan langsung berbagai persoalan yang dihadapi warganya.
Baca Juga: Warga Pining Bertaruh Nyawa Demi Dapatkan Bantuan Usai Dihantam Banjir Bandang
Mulai dari kebutuhan bahan pangan, ketersediaan air bersih, kerusakan rumah dan saluran irigasi sawah, hingga lonjakan harga kebutuhan pokok.
Ia menyebut harga gas LPG 3 kilogram melonjak tajam, menembus kisaran Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per tabung.
Keluhan itu, menurut Rahmat, tak hanya didengar, tetapi langsung direspons di tempat.
Mukhlis juga menanyakan kondisi kelistrikan di desa tersebut dan meminta agar pasokan listrik segera dipulihkan jika masih terputus.
Saat ditemui di lokasi pengungsian, Mukhlis menegaskan bahwa kunjungan maratonnya dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar korban banjir terpenuhi, terutama pangan.
Ia meminta para kepala desa tidak ragu melaporkan kondisi di lapangan apabila persediaan logistik menipis.